| |
| MODUL KAPITA SELEKTA KOMUNIKASI Berbicara di Depan Umum |
|
|
|
|
|
|
| |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
| Fakultas | Program Studi | Tatap Muka | Kode MK | Disusun Oleh |
|
| Ilmu Komunikasi | Public Relations | 10 |
| Yuni Tresnawati, S.Sos., M.Ikom. |
|
Abstract | Kompetensi |
|
|
Membahas mengenai tehnik berbicara di depan umum
| Diharapkan setelah pembahasan, mahasiswa memahami dan bisa mempraktekkan cara berbicara di depan umum
|
Berbicara di depan umum
Pendahuluan :
Semua orang dapat, tetapi tidak semua orang dapat berbicara dengan lancar & menarik didepan umum .Pelajaran ini lebih memusatkan perhatian “ bagaimana anda berbicara atau menyampaikan gagasan “. Sebelum masehi lahirlah istilah retorika ( keahlian berbicara atauberpidato ) dan dalam perkembangannya mengenal 3 bentuk :
Seringkali retorika dianggap negatif, hal ini dikarenakan retorika bisa diartikan sebagai seni propaganda. Propaganda menggunakan kata-kata indah dan bagus namun seringkali disangsikan kebenarannya. Sedangkan pengertian retorika sebenarnya adalahpemekaran bakat-bakat tertinggi manusia, yakni rasio dan cita rasa lewat bahasa selaku kemampuan berkomunikasi dalam media pikiran, dimana pemimpin harus memiliki kemampuan mengotak-atik otak, sehingga keputusannyadapat diterima oleh karyawan atau audiens.
Tokoh-Tokoh Retorika
Winans adalah pendiri “ Speech Communication Association of America “.Winans mengatakan tindakan ditentukan oleh perhatian. Untuk menumbuhkan perhatian diperlukan kemampuan persuasif. Menurut Winans, penting untuk membangkitkan emosi melalui motif-motif psikologi, antara lain :
Charles memandang Speech Communication sebagai ilmu tingkah laku, dimana Pidato merupakan ungkapan kepribadian. Dasar utama persuasi adalah logika.Menurut Charles dalam menyusun pidato harus memperhatikan :
William menekankan faktor keinginan sebagai dasar persuasi , dimana persuasi
Persuasi meliputi 4 unsur :
Monroe melihat retorika berdasarkan motivasi, dimana ia melakukan penelitian proses motivasi. Monroe menjelaskan cara organisasi pesan yang harus disusun berdasarkan proses berpikir manusia yang disebut : motivated sequence
Dari pemahaman para ahli retorika maka dapat disimpulkan, bahwa public speaking bisa diartikan sebagai berbicara di depan umum. Tidak hanya berbicara saja tetapi bagaimana bisa menyampaikan pesan atau gagasan yang ingin diketahui oleh audiens.
Menurut Aristoteles ada tiga poin utama sebagai dasar berbicara :
Kendala utama yang menyebabkan orang susah berbicara di depan umum adalah timbulnya kecemasan dalam berkomunikasi seperti :
Terdapat dua cara untuk mengendalikan kecemasan, yaitu jangka panjang dan jangka pendek. Metode jangka panjang mengharuskan untuk kita berangsur-angsur mengembangkan keterampilan, antara lain melalui latihan terus menerus. Peningkatkan
Audience atau pendengar juga melihat kredibilitas dari komunikator. Penyebab Komunikator Memiliki Kredibilitas antara lain adalah :
Sebelum melakukan public speaking, maka komunikator bisa menganalisis situasi terlebih dahulu. Hal ini untuk memahami dan mengenal situasi, sehingga bisa mengurangi rasa kecemasan. Hal pertama yang perlu dianalisa adalah Jenis pertemuan, apakah formal atau non formal.
Jika Formal, maka bahasa yang digunakan juga harus formal, begitu juga sebaliknya jika acara bersifat non formal. Selanjutnya adalah menganalisi dalam rangka apa kita berbicara di depan umum dan juga tujuan dari pertemuan tersebut. Selain jenis pertemuan, maka kita juga harus menganalis waktu pertemuan. Dengan menganalisis waktu dan durasi kita berbicara, maka bisa menyesuaikan isi pembicaraan.
Tempat pertemuan juga menjadi penting untuk diperhatikan, apakah acara terebut di outdoor atau indoor. Jika di outdoor maka membutuhkan alat bantu berupa suara pengeras. Secara umum bisa digambarkan sebagai berikut :
Menganalisis publik :
Setelah kita mengetahui analisa situasi , maka selanjutnya adalah menentukan Tujuan, tujuan bisa dibedakan :
Topik dibedakan dalam 5 Tujuan ( G. Sukadi )
Selanjutnya adalah menentukan topik , topik bisa dibuat berdasarakan :
Contoh :
Topik: Faedahnya memiliki sifat pemaaf
Judul: Pemaaf sumber kebahagiaan
Tujuan umum: Informatif
Tujuan khusus: Pendengar mengetahui bahwa :
* sifat dendam menimbulkan gangguanjasmani dan rohani
* sifat pemaaf menimbulkan ketentraman jiwa dan kesehatan.
Jenis – Jenis Metode Penyajian
Public Relations Officer harus mampu berpidato di depan umum. Ada beberapa metode penyajian antara lain :
Keinginan pembicara terungkap lancar , karena sudah memiliki konsep yang dituliskan secara lengkap, sehingga gagasan lengkap dari awal sampai akhir tidak ada yang terlewat. Metode ini sangat cocok untuk pemula.
Karena bergantung pada naskah menyebabkan komunikator menjadi kurang komunikatif . Dimana penyampain terkesan kaku dan menjadi tidak menarik. Hal ini bisa terjadi karena komunikator terpaku pada naskah. Hal ini menyebabkan komunikator tidak dapat menyesuaikan dengan reaksi audience.
Hal yang perlu dilakukan dalam metode naskah adalah tidak terlalu bergantung pada naskah, pahami isi materi sehingga bisa berinteraksi dengan audience.
Metode hafalan adalah metode dimana menggunakanNaskah yang telah disiapkan, dan kemudiandihafalkan. Kalimat-kalimat tidak harus sama dengan naskah, tetapi isinya sama. Metode ini juga memeliki kelebihan dan kelemahan, yaitu :
Jika naskah pendek, maka akan lebih Lancar , sehingga dapat memandang audience. Tidak menemui kesalahan , karena materi sudah jelas
Jika naskah panjang dan jika lupa maka akan menggagalkan pidato. Kemudian secara psikologis sesuatu yang dihafalkan akan membuat cara berbicara menjadi cepat dan tidak dapat menyesuaikan dengan reaksi audience.
Hal yang perlu dilakukan dalam metode hafalan adalah berusaha untuk tenang dan bisa mengatasi situasi dan menentukan tempo berbicara, agar tidak terlalu cepat. Naskah tetap disiapkan jika lupa bisa melihat kembali poin-point pembicaraan.
Metode ini pembicara tidak menyiapkan & membaca naskah , artinya Pidato tidak dipersiapkan . Pembicara hanya memikirkan masalah apa yang ingin dibicarakan. Metoide ini cocok untuk yang sudah sering bicara dan ahli dalam beberapa hal. Metode ini memiliki kelebihan yaitu pembicaraan menjadi segar dan menarik jika terdapt improvisasi. Namun, bagi pemula bisa membuat pembicaraan menjadi kurang lancar dan bisa menyebabkan pidato tidak dapat dilanjuykan.
Metode ini menyiapkan pokok-pokok isi pidato dan menyusunnya kerangka . Bukan naskah utuh, namun adanya catatan khusus , dimana Pidato dapat dikembangkan. Kelebihan dari metode ini adalah isi pidato tidak terlupakan, lebih komunikatif karena bisa berinteraksi dengan audience dan penyampaian tetap berurut. Namun tangan menjadi kurang bebas karena memegang catatan dan terkesan kurang siap, jika kita tidak bisa mengembangkan isi materi.
Daftar Pustaka
Cutlip, Scott M.Allen H. Center & Glen M. Broon, “ Effective Public Relations”, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta 2006
F. Rachmadi, Public Relations dalam Teori dan Praktek, PT Gramedia, 1996
Fraser P. Seitel, The Practice of Public Relations, edisi keenam, Prentice Hall, 1995
Grunig, James E., Excellene in Public Relations and Communications Management, Lawrence
Erlbaum, New Jersey, 1992
Jefkins, Frank, Public Relations, Edisi Empat, Penerbit Erlangga, 1995
Rakhmat, Jalaludin “ Retorika Modern, pendekatan praktis”, Penerbit PT. Rosda karya, Bandung
2013
| Kapita selekta Komunikasi | Pusat Bahan Ajar dan eLearning | |
|
| Yuni Tresnawati, S.Sos., M.Ikom | http://www.mercubuana.ac.id |
Komentar
Posting Komentar