KEPEMIMPINAN DAN KERJASAMA TIM

 

 

 

 

MODUL PERKULIAHAN

 

 

ETIK UMB

 

 

 

POKOK BAHASAN :

 

Kepemimpinan dan Kerjasama Tim

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Fakultas

Program Studi

Tatap Muka

 Kode MK

                 Disusun Oleh

 

 

Ekonomi dan Bisnis

Akuntansi

07

900004 

                 Islahulben, SE.MM

 

 

 

Abstract

Kompetensi

 

 

Sebagai makhluk social, manusia hidup dalam komunitas. Komunitas terbentuk karena kesamaan visi, tujuan dan latar belakang.Komunitas dapat berbentuk organisasi kemasyarakatan, kemahasiswaan, bahkan perusahaan dan industry.Dalam mencapai tujuannya organisasi membutuhkan pemimpin dan anggota organisasi.

Mahasiswa mampu menjelaskan manfaat kepemimpinan, sifat-sifat kepemimpinan, menjabarkan tanggung jawab pemimpin, mengukur kemampuan kepemimpinan dan tanggung jawab, pentingnya kerjasama tim, mengidentifikasi sikap sinergi dan bukan sinergi menggunakan, menggunakan langkah-langkah membangun kerjasama tim

 

.
KEPEMIMPINAN

 

.
Manfaat Kepemimpinan

Kepemimpinan Akan Senantiasa Hidup Dimanapun dan kapanpun, jangan pernah memungkiri kepemimpinan akan terus terulang kalaupun pelakunya berbeda….

Pemimpin selalu diukur pada efektivitas kepemimpinannya. gagasan dan terobosan yang dilakukan dan berorientasi pada misi dalam melaksanakan tugasnya dalam menjalankan amanah perlu mempersiapakan dua skenario sukses, sukses diperjalanan dan sukses ditempat tujuan jika satu agenda sukses (missionaccompleshed) perlu mendapatkan penghargaan sebelum ia melaksanakan tugas yang lain. Adapun penghargaan itu beragam bentuknya, bisa pujian, bingkisan dan yang lainya tapi konsep dasar nilai kepemimpinan menghukum dan memberi hadiah

Pemimpin selalu menghadapi tantangan yang berbeda.Terkadang dari internal terkadang pula dari eksternal, tapi dengan semangat dan bijaksananya ternyata seorang pemimpin harus memilki jiwa yang besar, nurani yang dalam berjanji mengurangi pada ketertarikan yang dapat menghancurkan mengukuhkan sikapnya yang terbuka menampung aspirasi dan pemberdayaan terhadap kader yang berpotensi komitmen terhadap konsep dan konsisten terhadap kompeten serta hidup pada jalur kebenaran

Jangan pernah mencari siapa  dia darimana asalnya,  tanpa kita sadari pemimpin itu adalah orang yang membaca dan memahami arti tulisan ini dan mengakuratkan pada sikap dan nilai hidupnya.

Menurut Sarros dan Butchatsky, kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi.

Sedangkan menurut Anderson, "leadership means using power to influence the thoughts and actions of others in such a way that achieve high performance".

Berdasarkan definisi-definisi di atas, kepemimpinan memiliki beberapa implikasi, antara lain :

Kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain, yaitu para karyawan atau bawahan (followers). Para karyawan atau bawahan harus memiliki kemauan untukmenerima arahan dari pemimpin. Walaupun demikian, tanpa adanya karyawan atau bawahan, tidak akan ada pimpinan.
Seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang yang dengan kekuasaannya (his or herpower) mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja yang memuaskan.
Kepemimpinan harus memiliki kejujuran terhadap diri sendiri (integrity), sikap bertanggungjawab yang tulus (compassion), pengetahuan (cognizance), keberanian bertindak sesuai dengan keyakinan (commitment), kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain (confidence) dan kemampuan untuk meyakinkan orang lain (communication) dalam membangun organisasi.

Kepemimpinan seringkali disamakan dengan manajemen. Padahal, keduanya berbeda. Menurut Bennis and Nanus, pemimpin berfokus mengerjakan yang benar, memastikan tangga yang kita daki bersandar pada tembok secara tepat. Sedangkan manajer memusatkan perhatian pada mengerjakan secara tepat sedangkan manajemen mengusahakan agar kita mendaki tangga seefisien mungkin.

 

.
Sifat-Sifat Kepemimpinan

Para pemimpin mempunyai ciri-ciri dan sifat-sifat tertentu yang menyebabkan mereka dapat memimpin para pengikutnya. Sifat-sifat kepemimpinan yang dimaksud diantaranya adalah: 1)Kekuatan, 2) Pandangan, 3)Pengetahuan dan kecerdasan, 4) Imajinasi, 5) Kepercayaan diri, 6) Integritas, 7) Kepandaian berbicara, 8) Pengendalian dan keseimbangan mental & emosional, 9) Bentuk Fisik, 10)Pergaulan sosial dan persahabatan, 11) Dorongan, 12)Antusiasme, 13) Berani

Menurut Edwin Ghiselli sifat-sifat tertentu yang penting untukkepemimpinan efektif adalah:

Supervisory Ability (kemampuan sebagai pengawas)
Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan, mencakup pencarian tanggung jawab dan keinginan sukses
Kecerdasan, mencakup kebijakan, pemikiran kreatif dan daya pikir
Ketegasan (decisiveness), atau kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan dan memecahkan dengan cepat dan tepat
Kepercayaan diri, atau pandangan terhadap dirinya sebagai kemampuan untuk menghadapi masalah
Inisiatif, atau kemampuan untuk bertindak tidak tergantung, mengembangkan serangkaian kegiatan dan menemukan cara-cara baru atau inovasi

Sedangkan menurut Keith Davis ada 4 (empat) sifat utama yang mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan, yaitu: (1) Kecerdasan(2) Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial(3) Motivasi dan dorongan berprestasi(4) Sikap-sikap hubungan manusiawi

Sifat-sifat kepemimpinan yang ditemukan secara umum tidak selalu tampak semua pada setiap tokoh. Sifat-sifat diatas yang menjadi keinginan ada dalam diri pemimpin.

Contoh : Kepemimpinan Tokoh-tokoh seperti Napoleon, abraham Lincoln, Sokarno, Mahatma Gandhi, Mao Tse Tung, Hitler.

.
Prinsip-Prinsip Dasar Kepemimpinan

Prinsip, sebagai paradigma terdiri dari beberapa ide utama berdasarkan motivasi pribadi dan sikap serta mempunyai pengaruh yang kuat untuk membangun dirinya atau organisasi.  Menurut Stephen R. Covey, prinsip adalah bagian dari suatu kondisi, realisasi dan konsekuensi. Mungkin prinsip menciptakan kepercayaan dan berjalan  sebagai sebuah kompas/petunjuk yang tidak dapat dirubah. Prinsip merupakan suatu  pusat atau sumber utama sistem pendukung kehidupan yang ditampilkan dengan 4 dimensi seperti;  keselamatan, bimbingan, sikap yang bijaksana, dan kekuatan.   Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R. Coney) sebagai berikut:

 

1.   Seorang yang belajar seumur hidup

Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.

2.
Berorientasi pada pelayanan

Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan prinsip melayani berdasarkan karier sebagai tujuan utama.  Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.

3.
Membawa energi yang positif

Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untukmembangun hubungan baik. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang positif, seperti:

a.
Percaya pada orang lain

Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.

b.
Keseimbangan dalam kehidupan

Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat.

c.
Melihat kehidupan sebagai tantangan

Kata ‘tantangan’ sering di interpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari dalam dirisendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.

d.
Sinergi

Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan. Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya.  Sinergi adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap orang atasan, staf, teman sekerja.

e.
Latihan mengembangkan diri sendiri

Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi.  Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses.  

 

Mencapai kepemimpinan yang berprinsip tidaklah mudah, karena beberapa kendala dalam bentuk kebiasaan buruk, misalnya: (1) kemauan dan keinginan sepihak; (2) kebanggaan dan penolakan; dan (3) ambisi pribadi.  Untuk mengatasi hal tersebut, memerlukan latihan dan pengalaman yang terus-menerus. Latihan dan pengalaman sangat penting untuk mendapatkan perspektif baru yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.

 

Mengembangkan kekuatan pribadi akan lebih menguntungkan dari pada bergantung pada kekuatan dari luar. Kekuatan dan kewenangan bertujuan untuk melegitimasi kepemimpinan dan seharusnya tidak untuk menciptakan ketakutan.  Peningkatan diri dalam pengetahuan, ketrampilan dan sikap sangat dibutuhkan untuk menciptakan seorang pemimpin yang berpinsip karena seorang pemimpin seharusnya tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga emosional (IQ, EQ dan SQ).

Saat seseorang memutuskan (baik secara sadar atau tidak) untuk mengikuti kepemimpinan anda, keputusan itu terutama karena satu atau dua hal berikut:

Karakter Anda atau kemampuan Anda
Mereka ingin memastikan apakah Anda adalah seseorang yang pantas mereka ikuti, atau apakah Anda memiliki kemampuan untuk membawa mereka pada keberhasilan.

Karakter tertentu yang dimiliki oleh seorang pemimpin akan mengakibatkan banyak orang mengikuti kepemimpinan Anda.

Karakter-karakter yang dimaksud adalah:

1. IntegritasIntegritas adalah melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang Anda katakan akan Anda lakukan. Integritas membuat Anda dapat dipercaya. Integritas membuat orang lain mengandalkan Anda. Integritas adalah penepatan janji-janji Anda.

Optimisme,Takkan ada orang yang mau mengikuti Anda bila Anda memandang suram masa depan. Mereka hanya mau mengikuti seseorang yang bisa melihat masa depan dan memberitahukan pada mereka bahwa di depan sana terbentang tempat yang lebih baik, dan mereka dapat mencapai tempat itu.

3. Menyukai perubahanPemimpin adalah mereka yang melihat adanya kebutuhan akan perubahan, bahkan merekabersedia untuk memicu perubahan itu. Sedangkan pengikut lebih suka untuk tinggal di tempat mereka sendiri. Pemimpin melihat adanya kebaikan di balik perubahan dan mengkomunikasikannya dengan para pengikut mereka.

4. Berani menghadapi risiko, Kapan pun kita mencoba sesuatu yang baru, kita mengambil risiko. Keberanian untuk mengambil risiko adalah bagian dari pertumbuhan yang teramat penting. Kebanyak orang menghindari risiko. Karena itu, mereka bukan pemimpin. Para pemimpin menghitung risiko dan keuntungan yang ada dibalik risiko. Mereka mengkomunikasikannya pada pengikut mereka danmelangkah pada hari esok yang lebih baik.

5. UletKecenderungan dari pengikut adalah mereka menyerah saat sesuatunya menjadi sulit. Ketika mereka mencoba untuk yang ke dua atau ke tiga kalinya dan gagal, mereka lalu mencanangkan motto, "Jika Anda gagal di langkah pertama, sudahlah menyerahlah dan lakukan sesuatu yang lain." Jelas saja mereka melakukan itu, karena mereka bukan pemimpin. Para pemimpin itu tahu apa yangada di balik tembok batu, dan mereka akan selalu berusaha menggapainya. Lalu mereka mengajak orang lain untuk terus berusaha.

5. KatalistisSeorang pemimpin adalah seseorang yang secara luar biasa mampu menggerakkan orang lain untuk melangkah. Mereka bisa mengajak orang lain keluar dari zona kenyamanan dan bergerak menuju tujuan mereka. Mereka mampu membangkitkan gairah, antusiasme, dan tindakan dari para pengikut.

7. Berdedikasi/komitPara pengikut menginginkan seseorang yang lebih mencurahkan perhatian dan komit ketimbang diri mereka sendiri. Pengikut akan mengikuti pemimpin yang senantiasa bekerja dan berdedikasi karenamereka melihat betapa pentingnya pencapaian tugas-tugas dan tujuan.

 

.
Tugas dan Tanggung Jawab Pemimpin

Menurut  James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:

Pemimpin bekerja dengan orang lain

Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi sebaik orang diluar organisasi.  

Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akuntabilitas).

Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan.

Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas

    Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada  staf.  Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.

Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual

Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan  lain.  

Manajer adalah seorang mediator

Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).

Pemimpin adalah politisi dan diplomat

Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.  

Pemimpin membuat keputusan yang sulit

Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.

 

.
Mengukur Kemampuan Kepemimpinan

Metode baru dalam mengukur sifat dan karakteristik kepemimpinan telah dikembangkan beberapa waktu terakhir setelah review berpengaruh yang dilakukan oleh beberapa pakar kepemimpinan.

Para peneliti ini melihat bahwa aspek individu dapat muncul sebagai pemimpin di berbagai situasi dan kondisi dalam menjalankan tugas kepemimpinannya. Selain itu, selama tahun 1980-an peneliti statistik mutakhir diizinkan untuk melakukan meta-analisis, dimana mereka bisa secara kuantitatif menganalisis dan merangkum temuan dari beragam studi tentang kepemimpinan. Sifat ini memungkinkan munculnya teoretikus yang mampu menciptakan gambaran yang komprehensif tentang kepemimpinan sebelumnya daripada penelitian kualitatif mengandalkan review dari masa lalu. Dilengkapi dengan metode baru, peneliti kepemimpinan ini mengungkapkan beberapa hal sebagai berikut.

 Individu dapat muncul sebagai pemimpin di berbagai situasi tugas, karena memiliki  hubungan signifikan dengan aspek kepemimpinan individu, dengan ciri-ciri: (1) Memiliki kemampuan Intelijensi, (2) Mampu melakukan Penyesuaian, (3)   Mampu bekerja secara Extraversion, (4) Memiliki Kesadaran yang tinggi dengan tugasnya, (5) Keterbukaan untuk mengalami setiap situasi, (6) Memiliki efektivitas diri

Teori tentang sifat kepemimpinan pasti kembali pada peningkatan kerangka kerja konseptual yang canggih Khusus, Zaccaro (2007) mencatat bahwa teori-teori sifat masih memiliki beberapa catatan penting sebagai berikut :

Fokus pada sekelompok kecil atribut individu seperti Lima Besar ciri kepribadianyalni :  kemampuan kognitif, motif, nilai-nilai, keterampilan sosial, keahlian, dan kemampuan memecahkan masalah.

Gagal untuk mempertimbangkan pola-pola atau integrasi dari beberapa atribut.
Tidak membedakan antara atribut pemimpin yang fleksibel dari waktu ke waktu dan yang  dibentuk atau terkait oleh pengaruh situasional.
Tidak mempertimbangkan bagaimana atribut pemimpin yang stabil, account, untuk keragaman perilaku yang diperlukan untuk kepemimpinan yang efektif
Mengingat kritik terhadap teori sifat kepemimpinan yang telah diuraikan di atas, maka beberapa peneliti telah mulai mengadopsi perspektif yang berbeda-beda tentang individu, dan kepemimpinannya, sebagai atribut dalam mendekati dan mengenal pola pola kepemimpinan.

Berbeda dengan pendekatan tradisional, pemimpin dengan pendekatan pola modern didasarkan pada teori 'argumen bahwa pengaruh karakteristik individu pada hasil paling baik dipahami dengan mempertimbangkan pribadi sebagai totalitas terpadu daripada penjumlahan variabel individual.

.
KERJASAMA TIM

 

A. Pengertian Kerjasama

 

Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat dipisahkan dari komunitasnya dan setiap orang di dunia ini tidak ada yang dapat berdiri sendiri melakukan segala aktivitas untuk memenuhi kebutuhannya, tanpa bantuan orang lain. Secara alamiah, manusia melakukan interaksi dengan lingkungannya, baik sesama manusia maupun dengan makhluk hidup lainnya. Begitupun Anda, dalam aktivitas usahanya setiap orang selalu membutuhkan kehadiran dan peran orang lain. Tidak seorang pengusaha atau wirausaha yang sukses karena hasil kerja atau usahanya sendiri. Karena dalam kesuksesan usahanya, pasti ada peran orang atau pihak lain. Oleh karena itu, salah satu kunci sukses usaha adalah sukses dalam kerja sama usaha.
Kerja sama pada intinya menunjukkan adanya kesepakatan antara dua orang atau lebih yang saling menguntungkan, sebagaimana dua pengertian kerja sama di bawah ini:
1. Moh. Jafar Hafsah menyebut kerja sama ini dengan istilah “kemitraan”, yang artinya adalah “suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan.”
2. H. Kusnadi mengartikan kerja sama sebagai “dua orang atau lebih untuk melakukan aktivitas bersama yang dilakukan secara terpadu yang diarahkan kepada suatu target atau tujuan tertentu.” Dari pengertian kerjasama di atas, maka adabeberapa aspek yang
terkandung dalam kerja sama, yaitu:

1)
Dua orang atau lebih

artinya kerja sama akan ada kalau ada minimal dua orang/pihak yang melakukan kesepakatan.

2)
Aktivitas

menunjukkan bahwa kerja sama tersebut terjadi karena adanya aktivitas yang dikehendaki bersama, sebagai alat untuk mencapai tujuan dan ini membutuhkan strateg.

3)
Tujuan/target, merupakan aspek yang menjadi sasaran dari kerjasama usaha tersebut, biasanya adalah keuntungan baik secara financial maupun nonfinansial yang dirasakan atau diterima oleh kedua pihak.
4)
Jangka waktu tertentu, menunjukkan bahwa kerja sama tersebut dibatasi oleh waktu, artinya ada kesepakan kedua pihak kapan kerjasama itu berakhir.

 

B. Pentingnya Kerjasama Tim

 

Sebuah tim diawali ketika dua orang bertemu dan saling berbagi, saling mencukupi untuk mencapai tujuan bersama yang telah disepakati bersama.

Dalam bahasa Inggris, TEAM diartikan sebagai “Together Everyone Achieve More” yang dalam bahasa Indonesia berarti Setiap Orang Bersama-sama Berprestasi Lebih. Inti dari sebuah tim adalah masing-masing individu memiliki ketertarikan dengan yang lain untuk bekerja sama, bekerja lebih baik dengan aturan yang jelas, dimana satu bagian individu menjadi bagian dari individu lainnya.

Ciri-ciri tim yang solid dan produktif adalah memiliki visi dan misi yang jelas, ada pembagian tugas dan tanggung jawab, saling menjaga dan memberikan kepercayaan serta memiliki aturan dan disiplin dalam bekerja. Seorang Psikolog pernah berkata “Dua saja sudah dapat dikategorikan tim, bukankah kehadiran kita sebagai manusia di dunia ini sebagai akibat dari kerja tim yang bergairah?”.

Tim yang solid akan menciptakan suasana yang kondusif bagi anggota-anggotanya. Kegairahan masing-masing anggota tim dalam menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya akan mempercepat penyelesaian petugas tersebut dengan kualitas maksimal. Ada sebuah ganjalan yaitu mengapa banyak tim yang cepat bubar? Bila komitmen yang telah disepakati tidak dilaksanakan secara konsisten serta tidak ditepati, maka ya pasti jangan heran kalau bubar. Ini namanya sudah tidak ada kerjasama yang baik dan kompak lagi, jadi ya pasti hancur…..

Sun Tzu pernah berkata “Kalau pasukan disatukan, yang berani tidak dapat maju sendirian dan yang pengecut tidak bisa mundur.

Intinya bukan seberapa anggota yang dimiliki, namun sejauh mana tingkat keterikatan di antara mereka untuk membangun kekuatan baru. Satu alat penting untuk meningkatkan kualitas keterikatan anggota tim adalah dengan komunikasi. Komunikasi merupakan urat nadi yang menyalurkan aspirasi masing-masing anggota dalam rangka pencapaian target yang telah ditetapkan.

Melalui kerjasama, beban akan semakin ringan, waktu pencapaian target akan semakin cepat dan tepat serta penggunaan sumber daya semakin efisien. Ingat…Bersatu kita teguh. Di pihak lain, tim yang tidak tertata dengan baik justru hanya akan memperlambat kinerja . Itulah sebabnya harus terdapat pemisahan yang jelas antara kepentingan pribadi dan kepentingan tim itu sendiri. Ketika dua kepentingan ini dicampuradukkan, maka ini akan menjadi bom waktu yang sewaktu-waktu dapat menghancurkan tim itu sendiri.

Karakteristik Tim

- Harus memiliki tujuan bersama yang jelas. Apapun bentuk tujuannya, usaha untuk mencapai

 tujuan tersebut merupakan alasan keberadaan suatu tim.

- Adanya kerjasama untuk mencapai tujuan.

 

Kerjasama tim sangat diperlukan karena kualitas keputusan dan tingkat kreativitas yang dihasilkan oleh sebuah tim, jauh lebih baik daripada kualitas dan kreativitas yang dihasilkanoleh rata-rata individu yang bekerja sendirian. Keuntungan tim adalah adanya kekuatan kerjasama.

 

Ciri-Ciri Tim yang Hebat :

- dapat menciptakan hasil dengan cepat;

- kreatif;

- bijaksana;

- positif

- dan konsisten.

Salah satu faktor yang membuat sebuah tim berfungsi adalah keikutsertaan seluruh anggota tim.

 

Tujuan Tim

Tujuan tim dinilai baik apabila hasil yang diharapkan tidak dapat diraih oleh usaha seorang saja.

Agar seluruh anggota tim mengetahui tujuan tim maka :

1. Jadikan tujuan singkat, padat, jelas, pasti dan beorientasi pada tindakan.

   Contoh tujuan tim adalah “Menciptakan hubungan yang lebih baik antara pelanggan   dan

   perusahaan”. Tujuan ini terlalu luas dan dapat menciptakan berbagai arti. Seluruh anggota

   tim harus mengartikan tujuan secara sama. Pernyataan tujuan dapat diperjelas dengan.

  “Mengurangi keluhan pelanggan” atau “Meningkatkan kualitas kepuasan pelanggan”.

2. Seluruh anggota tim harus mengetahui arti dari tujuan tim yang sebenarnya. Hal ini dapat

  dilakukan dengan menanyakan kepada tiap anggota mengenai tujuan tim. Jawaban  anggota tim akanmenunjukkan apa yang sebenarnya menjadi hasil pekerjaan tim. 

3. Adanya kemungkinan keberhasilan. Tim harus percaya bahwa tujuan tersebut dapat

   dicapai dan merupakan hal yang tepat untuk dilakukan.

 

“Tujuan kita hanya dapat diraih dengan bantuan rencana yang dapat dipercaya dan bisa digunakan untuk memimpin tindakan kita dengan bersemangat. Tidak ada jalan lain untuk meraih keberhasilan” (Pablo Picasso)

 

C. Membangun Kerjasama Tim yang Baik

Agar Kerjasama dapat berjalan dengan baik maka kita harus dapat membangun tim yang baik, dengan cara:

1). Bergerak ke arah yang sama secara bersama-sama.

    Untuk membangun sebuah tim yang baik, setiap anggota tim harus mengetahui tujuan tidan memiliki persepsi yang sama tentang arti dari tujuan tim tersebut.

2). Perjelas Keahlian dan Tanggung Jawab Anggota Tim. ( Job Description)

    - Setiap anggota tim harus mengetahui tugas dan tanggung jawab secara personal.

    - Setiap anggota tim harus mengetahui cara dan melakukan tugas teknis mereka.

    -Setiap anggota tim harus mengerti dan memahami peraturan dasar yang dibangun   berdasarkan tujuan tim.

3). Adanya Peraturan, Panduan atau Prosedur

    Hal ini akan memberikan perasaan yang stabil dan sebagai acuan dalam menyelesaikan masalah yang belum terjadi atau telah terjadi.

4). Hindari Masalah yang Dapat Diprediksi

   Jangan mengambil risiko dengan tetap melakukan suatu proses yang memungkinkan terjadinya kegagalan.

5). Gunakan Segala Peraturan, Panduan atau Prosedur Sebagai Alat Pengukur

    Peraturan, Panduan atau Prosedur dapat menjelaskan bagaimana tim ingin bekerjasama. Peraturan tim harus diperhitungkan sebagai konsep yang hidup dan dinamis, yang dapat dilakukan dengan meluangkan waktu untuk membicarakannya, mengubah peraturan/ panduan jika tidak berfungsi dan buatlah dokumen mengenai perubahan tersebut. Jika terjadi pelanggaran terhadap Peraturan/Panduan harus langsung dibicarakan, setiap anggota harus bertanggung jawab terhadap kinerja tim dan juga bekerja keras untuk mencapai tujuan tim.

6). Membantu Rekan Baru dalam Tim

    Yang dibutuhkan oleh anggota baru adalah

    - Memperoleh gambaran jelas tentang cara kerja, norma dan nilai-nilai tim.

    - Orientasi tentang budaya tim.

 Untuk membantu rekan baru dalam tim fokuskan pada hal dasar terlebih dahulu. Jangan berasumsi bahwa rekan baru akan otomatis mengerti apa yang sedang terjadi.

7). Selalu Bekerjasama

    Ketika seseorang berkerjasama untuk memecahkan suatu masalah maka pandangan dan interprestasi masalah yang berbeda ditambah kenyataan dan pengetahuan yang berbeda akan menciptakan solusi yang lebih baik.

8). Wujudkan Gagasan/Ide Menjadi Kenyataan

     - Jika salah seorang anggota mengemukakan gagasan/ide, dengarkan dengan baik.

     Kejarlah kuantitas gagasan/ide bukan pada kualitas gagasan/ide. Untuk memunculkan gagasan/ide seseorang membutuhkan waktu untuk berpikir.

     Hindari kritikan terhadap gagasan/ide ketika gagasan/ide itu terbentuk. Namun pusatkan perhatian pada cara gagasan/ide dapat diperbaiki/digunakan.

9). Paculah Kreatifitas

    Pada dasarnya setiap orang dapat menjadi kreatif, hanya saja dibutuhkan latihan. Cara sederhana adalah dengan melakukan beberapa latihan kelompok yang terdengar bodoh. Para anggota tim diberi masalah kecil dan tugas yang mengembangkan imajinasi dan tidak mempunyai konsekuensi nyata. Hal tersebut dapat memacu pemikiran kreatif tim ketika masalah harus ditangani.

10). Ambilah Keputusan secara Solid

      Fungsi dasar tim adalah mengambil keputusan yang akan mempengaruhi hasil yang penting. Pengambilan keputusan harus dilakukan secara efektif dan efisien dengan berorientasi pada masa depan. Artinya mengidentifikasi dan mengurangi faktor yang tidak diketahui yaitu RISIKO. Tiga informasi yang dibutuhkan untuk mengurangi risiko adalah :

- Informasi yang menyangkut fakta, data, trend dan informasi akurat lainnya dari sumber yang dapat dipercaya dan dapat diandalkan.

- Informasi data hasil percobaan.

- Intuisi atau indra keenam yang dimiliki beberapa orang yang didasarkan pada pengalaman dan persepsi yang tajam.

11). Hindari Pemecahan Masalah dengan Kompromi

      Kompromi adalah apa yang terjadi ketika tim mencapai keputusan yang tidak disetujui sebagian anggota atau mereka tidak benar-benar perduli pada keputusan itu.

Agar keputusan kompromi dapat berguna dan berjalan dengan baik :

- Perhatikan Kompromi. Ketika mengambil keputusan haris dipertanyakan bagaimana perasaan tim. Apabila anggota tim setuju maka keputusan dapat dilaksanakan tetapi apabila tidak setuju maka ada baiknya menimbang kembali keputusan tersebut.

- Perhatikan Penerapannya. Pastikan keputusan yag dicapai melalui kompromi diterapkan  seefektif dan seefisien mungkin.

- Jangan jadikan keputusan kompromi sebagai kebiasaan. Sebagian anggota akan merasa diacuhkan. Semangat dan komitmen akan jatuh.

12). Carilah Kesamaan Pandangan dengan Pengambilan Keputusan secara Konsensus

      Konsensus adalah melakukan diskusi yang mengacu pada pemecahan masalah, menciptakan sudut pandang yang sama terhadap masalah dan hambatan, serta memikirkan tindakan yang paling mungkin dilakukan berdasarkan suatu kondisi tertentu. Konsensus merupakan keputusan yang dibuat dalam kelompok dan disetujui semua orang sebagaikeputusan terbaik yang diambil pada kondisi saat itu. Dalam konsensus diperlukan pengertian yang jelas mengapa keputusan diambil dan semua orang mendukung.

 Pengambilan Keputusan secara konsensus dapat dilatih.

- Kuncinya adalah setuju bukan kompromi.

- Mendengarkan secara aktif.

- Berpikir Terbuka.

- Mengutarakan posisi dan alasan, bukan pungutan suara.

- Partisipan yang bersemangat.

13). Manfaatkan Pertentangan Sebagai Langkah Membangun Kreativitas

      Tim adalah sekelompok orang yang berkerjasama untuk meraih tujuan bersama. Kenyataannya, setiap orang berbeda. Setiap orang di dalam tim berasal dari tempat yang berbeda, memiliki pendidikan, pekerjaan, pengalaman, dan kegemaran yang berbeda. Apa yang menjadi jelas dan penting bagi pihak lain belum tentu jelas dan penting juga bagi pihak lain. Cara mengatasi perbedaan adalah dengan menghadapi perbedaan tanpa emosi, dengan tidak memandang perbedaan sebagai serangan pribadi. Perbedaan harus dihadapi dengan dewasa dan profesional.

14). Perangi Virus Konflik

      Meskipun tim dapat menangani konflik dengan efektif tetapi tidaklan efisien jika potensi terjadinya konfilk dapat dihindari sejak awal.

Pemicu konflik yang dapat dihindari antara lain adalah

- Komitmen. Setiap anggota tim harus bertanggung jawab pada pekerjaan dan hasil yang diperoleh tim.

- Persepktif menang kalah di kalangan para anggota harus dihilangkan dari awal.

- Ingatlah bahwa perbedaan dapat memacu kreatifitas. Dengarkan dengan seksama apa yang dikatakan orang-orang dan usahakan untuk melihat dari sudut pandang mereka.

15). Saling Percaya

      Bagaimana tim membangun kepercayaan :

      - Tepati janji anda tanpa ragu.

      - Pastikan apa yang anda katakan dan informasi yang anda bawa merupakan informasi terkini dan akurat.

      - Lakukan tugas anda dengan sungguh-sungguh. Orang cenderung mempercayai orang yang kompeten dan punya disiplin diri.

      - Selesaikan tugas anda dengan kualitas dan akurasi yang baik.

      - Bergaul dengan oranglain. Apakah anda akan mempercayai indovidu yang cenderung enggan bersosialisasi?

      - Kerjasama dengan oranglain dalam mengambil keputusan. Tunjukkan fleksibilitas dan kreativitas.

      - Biasanya orang akan mengerjakan segala sesuatu dengan baik dan bertanggung jawab apabila dia merasa dipercaya.

16). Adakan Rapat dengan Baik

      Susun agenda rapat dan lakukanlah rapat secara baik.

17). Saling Memberi Penghargaan

      Hasil penelitian yang telah dilakukan berulang kali menunjukkan bahwa uang bukanlah motivator paling penting dalam pekerjaan. Faktor nomor satu yang memotivasi adalah bahwa mereka telah berkontribusi terhadap pekerjaan yang menarik. Selain itu tanggung jawab tambahan juga dapat merupakan bentuk tanda kepercayaan dan keyakinan. Dan jangan lupa untuk mengucapkan “Terimakasih”.

18). Evaluasi Tim secara Teratur

      - Evaluasi tim

      - Evaluasi Tujuan

      - Rayakan kemajuan

      - Lakukan perbaikan

19). Pimpinlah Tanpa Mendominasi

      Mengendalikan tanpa memerintah dapat dilakukan dengan :

      - Mengusulkan;

      - Mengarahkan;

      - mengajukan pertanyaan;

      - merangkum sudut pandang;

      - mengarisbawahi konsekuensi;

      - membiarkan segala sesuatunya terjadi.

20). Mintalah Bantuan

      Bagi sebagian orang meminta bantuan dinilai sebagai tanda kelemahan. Hilangkan pemikiran mengenai hal tersebut dan tekankan bahwa meminta bantuan lebih baik demi menghindari terjadinya kesalahan atau masalah.

21). Jangan Menyerah

      Jangan biarkan kendala menengendalikan tim, belajarlah dari kesalahan dan maju terus demi mencapai tujuan tim secara bersama-sama.

Daftar Pustaka

Artiningrum, Kurniasih; Nugroho, 2012, Etika Perilaku Profesional Sarjana, Graha Ilmu, Yogayakarta

Srijanti, Purwanto, Artiningrum, 2007, Etika Membangun Sikap Profesionalisme Sarjana, Graha Ilmu, Yogyakarta

 

Sumber Internet :

http://suyonomemo.blogspot.com/2011/09/kepemimpinan-dan-kerjasama-tim.html

2013

Etik UMB

Pusat Bahan Ajar dan eLearning

 

 

Islahulben, SE.MM

http://www.mercubuana.ac.id

                            

Komentar