MODUL PERKULIAHAN
ETIK UMB
POKOK BAHASAN :
Komunikasi Efektif
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
| Fakultas | Program Studi | Tatap Muka | Kode MK | Disusun Oleh |
|
| Ekonomi dan Bisnis | Akuntansi | 05 | 900004 | Islahulben, SE.MM |
|
Abstract | Kompetensi |
|
|
Sebagai makhluk social, manusia akan berinteraksi dengan oranglain. Dalam berinteraksi tersebut terjadi komunikasi.Komunikasi yang efektif akan menghasilkan saling pengertian dan terjadilah hubungan social sebagaimana diharapkan | Mahasiswa mampu menjelaskan peran komunikasi, cara-cara berkomunikasi dan berkomunikasi efektif
|
Komunikasi merupakan terjemahan kata communication yang berarti perhubungan atau perkabaran. Communicate berarti memberitahukan atau berhubungan. Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio dengan kata dasar communis yang berarti sama. Secara terminologis, komunikasi diartikan sebagai pemberitahuan sesuatu (pesan) dari satu pihak ke pihak lain dengan menggunakan suatu media. Sebagai makhluk sosial, manusia sering berkomunikasi satu sama lain. Namun, komunikasi bukan hanya dilakukan oleh manusia saja, tetapi juga dilakukan oleh makhluk-makhluk yang lainnya. Semut dan lebah dikenal mampu berkomunikasi dengan baik. Bahkan tumbuh-tumbuhanpun sepertinya mampu berkomunikasi.
Collen Mc Kenna mendefinisikan komunikasi sebagai proses pengiriman pesan kepada penerima dengan saling pengertian. Proses ini melibatkan beberapa komponen, yaitu pengirim pesan (sender), pesan yang dikirimkan (message), bagaimana pesan tersebut dikirimkan (delivery channel ataumedia), penerima pesan (receiver), dan umpan balik (feedback) yang diharapkan. WHO say WHAT to WHOM in what CHANNEL, yang dapat diilistrasikan pada bagan berikut.
Untuk dapat berkomunikasi secara efektif kita perlu memahami unsur-unsur komunikasi, antara lain:
Pengirim (sender) yang mengirim pesan kepada komunikan dengan menggunakan media tertentu. Unsur yang sangat berpengaruh dalam komunikasi, karena merupakan awal (sumber) terjadinya suatu komunikasi
Penerima (receiver) yang menerima pesan dari komunikator, kemudian memahami, menerjemahkan dan akhirnya memberi respon.
Saluran (channel) yang digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai sarana berkomunikasi. Berupa bahasa verbal maupun non verbal, wujudnya berupa ucapan, tulisan, gambar, bahasa tubuh, bahasa mesin, sandi dan lain sebagainya.
Isi komunikasi berupa pesan (message) yang disampaikan oleh Komunikator kepada Komunikan. Kejelasan pengiriman dan penerimaan pesan sangat berpengaruh terhadap kesinambungan komunikasi.
Merupakan dampak (effect) komunikasi sebagai respon atas penerimaan pesan. Diimplentasikan dalam bentuk umpan balik (feed back) atau tindakan sesuai dengan pesan yang diterima.
Berkomunikasi, insya Allah, kita dapat menjalin saling pengertian dengan orang lain karena komunikasi memiliki beberapa fungsi yang sangat penting, di antaranya adalah:
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan berkomunikasi secara baik dan efektif, di antaranya adalah:
Manusia harus berinteraksi dengan manusia lainnya dan berbagai cara banyak dilakukan, salah satunya adalah dengan berkomunikasi. Dengan perkembangan teknologi sekarang, berkomunikasi banyak ragam dan manusia dimudahkan dengan kemajuan tersebut. Guna perkembangan diri lebih baik, menguasai ilmu komunikasi adalah wajib hukumnya. Selain bisa memudahkan juga bisa menjadi satu kemampuan untuk sukses diri.
Berkomunikasi berbeda dengan berbicara. Sepintas memang tidak ada bedanya tetapi berkomunikasi jauh lebih memiliki penekanan terhadap apa yang disampaikan. Seseorang yang pandai berkomunikasi memiliki banyak kemudahan dalam urusannya. Sebaliknya, seseorang yang pandai berbicara bisa mengandung arti ganda. Maksudnya, pandai berbicara untuk keperluan positif tetapi juga bisa negatif. Sedangkan, berkomunikasi lebih memiliki nuansa positif dalam penyampaiannya sehingga orang yang pandai berkomunikasi lebih mampu mengungkapkan kepada lawan bicara apa maksud dari yang disampaikannya.
Berkomunikasi memiliki satu ukuran keberhasilan dan ini biasanya dikenal dengan satu istilah berkomunikasi efektif, yang bisa mengandung arti cara melakukan penyampaian pesan kepada si penerima pesan tanpa berlebihan dan disampaikan dengan tepat sasaran. Artinya, apa yang dikomunikasikan kepada lawan bicara langsung pada poin-poin penting. Adanya penambahan bumbu pembicaraan itu perlu tetapi dalam berkomunikasi efektif, tidak menjadikan bumbu-bumbu bicara lebih dari pada inti pembicaraan. Karena itu, orang yang ahli dalam berkomunikasi efektif, cara penuturannya disukai oleh orang lain/lawan bicara.
Tidak sedikit orang sekarang ini banyak berlatih agar bisa menjadi komunikator unggul dan betapa besar biaya yang dikeluarkan agar bisa tercapai keinginannya tersebut. Dalam hal ini, sebetulnya bila kita mau berusaha dan belajar dari bermacam sumber, berkomunikasi efektif tidaklah sulit. Terlebih bila kita mau mengaplikasikannya sebab dengan kondisi demikian jam terbang dalam berlatih berkomunikasi akan diperoleh. Orang yang mampu memiliki jam terbang tinggi akan memiliki kemampuan memilih kalimat dan memilahnya guna efektif dalam penyampaian juga bisa dipahami.
Tidak jarang orang, karena ingin dikenal cakap dalam berkomunikasi, dia sering memaksakan pemakaian kalimat yang kurang dipahami lawan bicara dan dalam penyampaiannya pun cenderung berputar-putar. Kata orang sekarang, boros dalam kalimat. Ini terkadang bisa menjemukan, selain itu kondisi orang yang sering berkomunikasi dengan kondisi point to point akan merasa berputar-putar. Bila hal ini terjadi, tujuan yang ingin disampaikan akan mengawang-ngawang sehingga tujuan utama akan tidak tercapai.
Inilah mengapa banyak orang bisa meniru atau mengatakan bisa berkomunikasi efektif tetapi bila tanpa berlatih dengan baik dengan banyak orang dan banyak kasus ditemui. Hasilnya akan sangat berbeda. Bagaimanapun, seperti yang kita bisa lihat di media elektronik. Begitu, mudah dan pintarnya para komunikator berpengalaman dalam menyampaikan pesan yang ingin disampaikan tanpa kesan menggurui dan bisa diterima dengan baik. Ini adalah inti dari komunikasi efektif.
Sampai sekarang, mengapa banyak orang yang ingin belajar dengan baik agar bisa menjadi komunikator yang efektif sebab dengan ini, banyak kebermanfaatan yang bisa didapat. Bila ini bisa direalisasikan, akan sangat memudahkan pekerjaan dan pencapaian usaha kita.
Terlebih, bagi seorang pengusaha atau wiraswasta, pembicara, guru, ustad atau lainnya, memiliki kemampuan berkomunikasi efektif adalah wajib. Hal ini agar apa yang mereka sampai bisa memberikan pengaruh baik bagi yang mendengarkan. Dengan kondisi ini, maka tak heran bila terjadi juga penyalahgunaan cara berkomunikasi yang efektif ini. Apalagi, di era sekarang di mana orang berlomba agar bisa mewujudkan apa yang diinginkan dengan cara apapun.
Berkomunikasi efektif bila dilihat selama ini banyak memberikan manfaat daripada ketidakmanfaatnya. Banyaknya orang yang mampu berkomunikasi efektif menjadi satu tanda bahwa kecendrungan menjadi lebih pintar dalam berinteraksi adalah perlu. Banyak juga orang yang pandai bicara tetapi banyak orang yang merasa jengah dan tidak nyaman bersama dengan tipe orang yang pandai bicara ini. Hal ini disebabkan kemampuan berbicara yang tidak diiringi dengan dasar niatan yang baik, kecenderungan untuk menjadi cerewet bagi orang lain bisa terjadi. Hasilnya, orang menjadi enggan untuk berteman dengan orang seperti ini.
Ada beberapa sikap yang perlu dicermati oleh seseorang dalam berkomunikasi, khususnya komunikasi verbal, yaitu antara lain:
Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa komunikasi efektif terjadi apabila suatu pesan yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi. Karena itu, dalam berkomunikasi, khususnya komunikasi verbal dalam forum formal, diperlukan langkah-langkah yang tepat. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
Ada lima prinsip atau cara dalam berkomunikasi yang efektif. Dan lima prinsip atau cara ini disingkat dengan REACH. Sesuai dengan singkatannya, komunikasi efektif dimaksudkan agar tersampaikannya atau teraihnya pesan atau isi dari komunikasi itu.
2. Empathy adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain.Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain.
3. Audible bermakna antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Dalam komunikasi personal, hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan.
4. Care berarti perhatian akan apa yang disampaikan oleh pembicara sehingga membuat pembicara merasa diperhatikan . Care berarti juga menyimak secara seksama apa isi pembicaraan dari lawan bicara.
5. Humble berarti rendah hati. Prinsip kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan prinsip pertama. Untuk membangun rasa menghargai orang lain biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki.
Setelah Anda mengetahui hal ini, ada hal yang perlu Anda ketahui dalam bagaimana menjadi pendengar yang baik. Menurut Imam Ghazali, untuk menjadi pembicara yang baik haruslah menjadi pendengar yang baik. dan dalam berkomunikasi yang efektif, menjadi pendengar yang baik itu ternyata tidak semudah yang diperkirakan. Hal ini dikarenakan kita harus mengenal lebih dalam suasana hati sang pembicara. Dan dalam berkomunikasi yang efektif ini Anda harus mengetahui ragam menjadi pendengar.
Ada lima ragam pendengar, yaitu:
Gaya yang paling rendah kontribusinya dalam efektifitas komunikasi.Mengindikasikan pendengar superior dan membuat pembicara inferior.
Gaya pendengar sebagai “guru” atau “ingin menjadi guru”. Ini mengimplikasikan pendengar lebih tahu dari permasalahan pembicara.
Gaya ini tepat apabila pembicara tidak dapat menentukan atau memutuskan perasaannya atau memang pembicara datang dan minta interpretasi dari pendengar.
3. Memperkuat dan Mendukung
Gaya simpatik. Pendengar ingin menyakinkan sebagai pendengar untuk membantu menurunkan intensitas perasaan yang dialami pembicara.
Gaya ini tepat apabila pembicara mengindikasikan kebutuhan dukungan atau memang pembicara minta pertolongan untuk merubah sikap.
Gaya menanyakan pertanyaan klarifikasi
Probing artinya pertanyaan menggiring.
Gaya yang tepat untuk menunjukkan bahwa pendengar benar-benar mengerti apa yang dikatakan atau dimaksudkan oleh pembicara.
Gaya yang paling sulit karena merupakan ungkapan dari keinginan pendengar bahwa ia benar-benar memahami apa isi perasaan dan pikiran pembicara.
Di Jepang, sebuah perusahaan sangat memperhatikan cara Anda berkomunikasi. Tetapi ini tidak hanya sampai di sini saja. Artinya, cara komunikasi Anda sangat ditentukan oleh golongan darah Anda. Karena semua bentuk emosi berasal dari aliran darah. Dan golongan darah Anda sangat menentukan kaakter Anda, dan berlanjut pada cara Anda berkomunikasi.
Demikianlah apa yang ditesiskan Furukawa Takeji pada tahun 1927 melalui tesisnya “The Study of Temperament through Blood Type” yang diluncurkan di Ochanomizu Women's University.
Berikut karakter golongan darah manusia beserta karakter dan cara berkomunikasinya.
1. Karakter Golongan Darah A
a. Berkarakter kuat dan bisa tenang dalam situasi rumit.
b. Menghindari konfrontasi, dan sesungguhnya kurang nyaman berada di antara orang banyak.
c. Biasanya pemalu dan terkadang suka mengasingkan diri.
d. Mencari keharmonisan dan sangat sopan, tetapi mereka sebenarnya tidak pernah benar- benar cocok dengan orang lain.
e. Sangat bertanggung jawab. Jika ada pekerjaan yang harusdiselesaikan, mereka lebih suka mengerjakannya sendiri.
f. Sering mengukir sukses dan sangat perfeksionis.
g. Kreatif, dan paling artistik di antara semua golongan darah yang ada karena kesensitifan mereka.
Daftar Pustaka
Artiningrum, Kurniasih; Nugroho, 2012, Etika Perilaku Profesional Sarjana, Graha Ilmu, Yogayakarta
Srijanti, Purwanto, Artiningrum, 2007, Etika Membangun Sikap Profesionalisme Sarjana, Graha Ilmu, Yogyakarta
Sumber Internet :
http://www.akuinginsukses.com/14-teknik-komunikasi-yang-paling-efektif/
2013 | Etik UMB | Pusat Bahan Ajar dan eLearning | |
|
| Islahulben, SE.MM | http://www.mercubuana.ac.id |
Komentar
Posting Komentar