NEWSLETTER

 

 

MODUL KAPITA SELEKTA KOMUNIKASI

Media Newsletter

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Fakultas

Program Studi

Tatap Muka

Kode MK

Disusun Oleh

 

 

Ilmu Komunikasi

Public Relations

09

 

Yuni Tresnawati, S.Sos., M.Ikom.

 

 

 

Abstract

Kompetensi

 

 

Membahas mengenai Media Newsletter

 

Diharapkan setelah pembahasan, mahasiswa memahami kegunaan dan penulisan Newsletter

 

 

Newsletter

Pendahuluan

Newsletter merupakan salah satu cara yang tepat untuk memperkenalkan kepada public mengenai siapa yang menjadi klien anda, kelompok perusahaan anda, serta orang lain yang mungkin menjadi target pasar anda. Naskah PR jenis itu sebaiknya digunakan untuk memperlihatkan kepada public orang-orang yang terlibat dalam perusahaan anda.

Newsletter mampu memberikan sesuatu hal yang baru mengenai berbagai informasi mengenai perusahaan, baik menyangkut produk yang dihasilkan, orang yang terlibat, serta informasi lain yang diharapkan mampu membantu public saat berhubungan dengan urusan bisnisnya.

 

Memahami Newsletter

Newsletter merupakan alat komunikasi PR yang murah dan paling efektif untuk menarik perhatian public terhadap perusahaan. Pengiriman newsletter secara teratur memungkinkan para praktisi untuk dapat menjaga kebaruan informasi tentang perkembangan terbaru yang dilakukan oleh pihak manajemen organisasi dari konsumen, konsumen potensial, media massa, dan juga public internal organisasi.

Newsletter dapat digunakan sebagai media internak yang didistribusikan untuk karyawan sebuah perusahaan atau sebagai media komunikasi eksternal yang dikirimkan kepada public spesifik seperti klien, rekan kerja , atau prospek perusahaan. Bahkan newsletter juga dapat digunakan untuk meningkatkan hubungan dengan mengirimkan kopi newsletter kepada pedangang, supplier, dan rekan kerja strategis. Mereka akan menghargai hal itu sebagai upaya untuk membangun dan menjaga hubungan yang dilakukan oleh perusahaan.

Pengiriman yang teratur menyebabkan public bersikap familier terhadap organisasiddan selalu ingin mengetahui aktivitas yang dilakukan perusahaan. Selain itu, praktisi PR akan terlihat sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya.

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, newsletter perusahaan pun dapat dibuat dalam dua format, cetak dan e-mail. Format e-mail sedikit banyak harus memenuhi karakteristik pesan dengan media internet. Artinya, penulisan pun mengacu kepada teknik penulisan untuk web organisasi. Sementara itu, untuk versi cetak, teknik penulisan mengacu pada penulisan berita dan artikel.

Menentukan apa yang harus menjadi isi atau materi newsletter kadang merupakan tantangan tersendiri. Praktisi yang sudah terbiasa menulis akan memiliki kepekaan tema. Satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah siapa yang menjadi public sasaran dari newsletter.

Dengan demikian, seorang praktisi harus mampu menyaimpakan ide dan gagasan dari beragam public via newsletter tersebut. Perlu diperhatikan agar isi newsletter yang ditulis sesuai dengan peristiwa yang terjadi atau berlangsung dalam perusahaan, maka perlu dituliskan isi newsletter dari beberapa sudut pandang.

Biasanya, newsletter berhubungan dengan beberapa hal berikut:

1.
Peristiwa yang akan terjadi di perusahaan
2.
Informasi mengenai produk perusahaan yang ditawarkan
3.
Profil klien atau pimpinan baru
4.
kesaksian
5.
Lelucon
6.
Tanggal-tanggal penting untuk bulan penerbitan
7.
tip
8.
Kebijakan perusahaan yang berdanpak terhadap karyawan juga menarik untuk ditulis.

 

Terlepas dari beberapa keunggulan, newsletter sangat jarang dikirim kepada pihak editor atau jurnalis media massa. Meskipun teknik penulisan mengacu pada teknik penulisan berita yang ada di surat kabar dan majalah dengan memperhatikan kelayakan berita, format, dan penerbitan dalam jangka waktu yang cukup lama ( minimal seminggu sekali, maksimal 1 bulan sekali ), tetapi hal itu justru menyebabkan newsletter tidak cocok yuntuk dijadikam materi bagi media massa.

 

Tentunya perlu dipirkan mengenai waktu penerbitannya, apakah akan diterbitkan mingguan atau bulanan. Bagaimana agar pembaca merasa nyaman saat memperoleh dan membacanya ? Apakah pembaca dapat menemukan artikel atau informasi lain yang bermanfaat dalam newsletter? Apakah pembaca mengetahui siapa tau apa yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut? Tentu saja diharapkan agar semua informasi tersebut dapat diperoleh dari newsletter.

 

Penyusunan Newsletter

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam penyusunan dan penulisan newsletter. Berikut beberapa panduannya :

 

Panduan Penyusunan Newsletter

1.
Menentukan format
2.
Menentukan publik sasaran
3.
Menjaga periodesasi penerbitan
4.
Mengembangkan tulisan dengan data dan informasi
5.
Utamakan isi, baru penampilan
6.
Menulis lead yang mengundang daya tarik
7.
Bedakan informasi dengan cerita
8.
Gunakan sumber terpercaya
9.
Pertimbangkan respons pembaca

 

 

1. Tentukan format newsletter

Apakah newsletter akan dicetak atau dikirim dalam bentuk e-mail? Jika dicetak cukup dengan dua sampai empat halaman atau lebih ? Akankah dicetak dengan warna hitam putih, dua atau empat warna? Perlukah menggunakan logo perusahaan ? Tata letak yang menarik juga terkadang membutuhkan tenaga ahli. Semuanya perlu dipertimbangkan karena berhubungan dengan angggaran.

2. Selalu pikirkan publik sasaran

Apa yang relevan bagi public ? Hal-hal apa saja yang penting ? Menjadi suatu tantangan bagi para praktisi untuk menemukan cara agar pembaca merasa nyaman saat menyimak informasi yang ada. Ketika public sasaran adalah public internal dari sebuah lembaga pendidikan bahasa inggris misalnya, akan lebih baik bila newsletter ditulis dalam bahasa inggris.

 

3. Menjaga keteraturan penerbitan

Praktisi PR harus bersikap realistis terhadap seberapa jauh dia mampu secara teratur menulis dan mengedarkan newsletter. Harus diingat bahwa pekerjaan seorang praktisi tidak hanya menulis. Oleh karena itu, ada baiknya mengajak bagian lain untuk menulis newsletter perusahaan dan praktisi akan bertindak sebagai editor.

 

4. Mulailah dengan tulisan yang memiliki latar belakang yang baik

Newsletter yang paling mendasar harus terdiri dari beberapa item berita singkat, cerita lead, dan pesan dari pihak manajemen. Baru kemudian dikembangkan dengan memasukkan tulisan feature, kolom, editorial, kartun, berita organisasi, dan sebagainya. Seringkali riset dan wawancara perlu dilakukan untuk membangun cerita yang kuat. Cerita yang ditulis tanpa dasar akan menggangu reputasi perusahaan jika di kemudian hari diketahui bahwa praktisi PR tidak jujur dalam penulisan berita dalam newsletter.

 

5. Gunakan headline untuk setiap artikel dan caption untuk setiap gambar

Terkadang, newsletter untuk hotel, restoran, atau spa, lebih didominasi oleh gambar dan warna yang cerah untuk menari perhatian public sasaran. Newsletter dari industri jasa tersebut seringkali berisi produk jasa atau makanan yang ditawarkan. Untuk itu kita bisa menggunakan caption untuk setiap gambar yang dapat menjelaskan lebih dalam tentang gambar tersebut.

6. Pertimbangkan bagaimana newsletter akan dibaca sebelum mempertimbangkan  penampilan

Grafik yang atraktif dapat menggangu isi newsletter. Isi yang relevan dan ditulis dengan baik harus dapat dibaca sebagai sebuah artikel utuhwalaupun sederhana. Selain itu, newsletter yang dikirim lewst e-mail juga akan memiliki karakteristik yang berbeda dengan versi hardcopy. Menulis untuk web akan dibahas di bab yang selanjutnya.

 

 

 

7. Lead dengan item yang kuat memiliki daya tarik yang kuat

Belajarlah dari institusu media massa terbaik. Seseorang memutuskan untuk membaca atau tidak dalam hitungan detik. Editorial atau pesan dari pimpinan harus memiliki ruang tetap setelah item lead. Berita organisasi atau yang lebih spesifik ditempatkan sesudahnya. Hal tersebut akan berpeluang terhadap pemberian perhatian. Anda akan tahu di mana harus mencari informasi yang mereka inginkan.

 

8. Pelajari perbedaan antara informasi sederhana dengan sebuah cerita

Informasi menjadi sebuah cerita ketika seseorang membicarakannya. Kutip beberapa sumber saat menulis cerita. Kutipan membuat cerita menjadi lebih hidup. Kutipan diharapkan dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan hal sama yang ditulis dalam newsletter.

 

9. Newsletter yang berhasil tergantung pada sumber  yang banyak dan terpercaya

Pertimbangkanlah kotak penghargaan yang berisi daftar orang yang memberi kontribusi terhadap penulisan sebuah isu. Hal itu akan mendorong seseorang untuk membantu dan memotivasi orang lain agar bersedia berpartisipasi.

 

10.Selalu berusaha mendapatkan respons dari pembaca atau publik sasaran

Amati bagaimana public membaca newsletter. Bicaralah dengan beberapa pembaca sebagai sampling setelah penerbitan. Lakukan survey readership secara teratur. Analisis apa yang terjadi. Hal itu penting untuk perbaikan newsletter di masa datang.

 

Sebagai media komunikasi yang efektif dan murah, praktisi PR bisa memanfaatkan newsletter untuk meningkatkan reputasi perusahaan. Pemberitahuan kebijakan, dan aktivitas organisasi dilakukan melalui penulisan berita, sedangkan profil pimpinan yang peduli terhadap karyawan atau komunitas dan profil karyawan yang berprestasi untuk membangun semangat kerja karyawan lainnya ditulis sebagai sebuah feature.

Menentukan tema terkadang membuat bingung praktisi. Oleh karena itu, hal yang menarik untuk dilakukan adalah dengan memunculkan satu pertanyaan tentang topik tertentu yang diinginkan oleh pembaca di edisi mendatang.

Respons yang masuk diklasifikasikan dalam priritas tema yang kemudian ditentukan penulisannya untuk terbitan di edisi berikutnya.Pengangkatan atas tema yang diinginkan oleh public dan disesuaikan dengan visi dan misi organisasi memungkinkan pesan yang disampaikan via newsletter untuk lebih diterima oleh publik organisasi.

 

Promosi Newsletter

Bagi para praktisi, mencari cara agar informasi sampai dan dipahami oleh publik perusahaan menjadi tantangan tersendiri. Tahapan selanjutnya untuk mensukseskan newsletter adalah melakukan promosi. Maksud promosi disini adalah suatu cara agar publik perusahaan menjadikan newsletter sebagai salah satu sumber informasi yang terpercaya dan senantiasa ditunggu kehadirannya oleh publik. Menurut Janice Byer, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mempromosikan newsletter :

1.
menampilkan arsip-arsip artikel di situs web organisasi dan yakinkan pengunjung web untuk memberi tanda pada alamat e-mail.
2.
masukan arsip artikel pada situs web perusahaan dan pastikan untuk menempatkan form sign up e-mail address bagi para pengunjung web
3.
Tambahkan link pada e-mail newsletter.
4.
Saat menulis artikel, tambahkan kalimat singkat tentang newsletter pada informasi kontak di akhir newsletter.
5.
Motivasi pembaca newsletter untuk meneruskannya kepada teman atau rekan kerja
6.
Bertukar informasi dengan penerbitan newsletter lain.
7.
Pastikan untuj memasukkan e-mail newsletter pada beragam sitis agar bisa lebih tersebar.
8.
Jika memungkinkan, buatlah pengumuman bahwa daftar diskusi mengenai isu-isu tertentu dari newsletter anda tersedia di beberapa e-mail yang bisa diakses.

 

 

 

 

 

Manajemen Penerbitan Newsletter

Sekitar 75 % newsletter baru hanya bertahan selama tiga tahun. Penyebab kegagalan secara umum antara lain adalah karena organisasi menerbitkan newsletter tanpa motivasi yang kuat. Hal ini menyebabkan penulisan maupun produksi dari newsletter terhambat. Hal kedua yang juga mengakibatkan kegagalan adalah praktisi mengaibakan kebutuhan pembaca. Banyak praktisi yang menulis berita, artikel ataupun feature tanpa melihat apakah itu penting untuk public sasarannya atau tidak. Hal ini akan membuat public merasa tidak diperhatikan, karena tidak mendapatkan informasi apa yang diinginkan.

Praktisi yang berpikir dari satu isi ke isu yang lain sehingga melupakan aspek penerbitan yang lebih luas bedampak negative bagi kelanjutan penerbitan. Dan yang terakhir adalah mengabaikan aspek teknis atau keuangan.

Newsletter merupakan penerbitan yang sederhana untuk menyampaikan pesan-pesan  perusahaan kepada khalayaknya. Oleh karena itu topik yang disampaikan lebih fokus dengan khalayak sasaran yang lebih terarah. Seringkali newsletter dimanfaatkan untuk penjelasan teknis dan manfaat produk, cara-cara maintenance, dan perkembangan teknologi.

Penulisan newsletter umumnya bersifat straight news, singkat, padat dan langsung ke tujuan karena terbatasnya halaman. Halaman newsletter lebih sedikit dibanding majalah mulai dari empat halaman hingga 16 halaman. Karena terbatasnya halaman newsletter, halaman depan yang menjadi sampul seringkali sudah dimanfaatkan sebagai halaman berita. Untuk ini diperlukan kreativitas desain visual agar tampilan newsletter menarik bagi pembaca untuk membukanya.

Newsletter menampilkan berita-berita pendek secara berurutan atau dengan memanfaatkan boks. Penulisan untuk setiap judul harus singkat, padat, namun kaya dengan informasi yang menggugah. Meskipun hanya berisi naskah yang singkat (dan padat), komunikasi visualnewsletter juga harus diolah secara optimal agar dapat menarik perhatian khalayak sasarannya.

Penerbitan newsletter merupakan suatu alat (tools) kehumasan untuk menyebarkan pesan-pesan institusi/perusahaan yang dapat membantu membentuk citra positif bagi institusi yang menerbitkan. Oleh karena itu perlu dirancang dan dieksekusi berdasarkan pemahaman terhadap khalayak sasaran yang akan menerima dan membaca penerbitan tersebut .Newsletter merupakan penerbitan yang sederhana dan sangat memungkinkan untuk dikerjakan secara in-house dengan fasilitas desktop publishing yang kini banyak tersedia

Yang perlu diperhatikan dalam penerbitan newsletter :

Selalu menyampaikan fakta dan kebenaran, only tell the truth.
Not all the truth, but the truth well told.
Menjawab kebutuhan informasi dari khalayak sasaran yang ingin dicapai.
Penulisan dalam penerbitan inggriya harus dilakukan secara profesional, begitu pula rancangan artistik dan eksekusinya, sehingga khalayak sasaran tertarik untuk membacanya.
Distribusinya harus dikelola sedemikian rupa sehingga dapat mencapai khalayak sasaran yang ingin dituju, dan bukan sekadar menumpuk di gudang.

 

Contoh Newsletter

 

 

                                

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

 

Alifahmi, Hifni “ marketing Communications Orchestra : Harmonisasi Iklan, Promosi dan

Marketing Public Relations “, Exramedia Publishing 2008

 

Argenti, Paul A., “ Corporate Communication “, The Mc. Graw-Hill Companies, 2007

 

Caywood, Clarke L., The Handbook of Strategic Public Relations & Integrated Communications,

Mc Graw Hill, 1997.

 

Cutlip, Scott M.Allen H. Center & Glen M. Broon, “ Effective Public Relations”, Kencana

Prenada Media Group, Jakarta 2006

 

F. Rachmadi, Public Relations dalam Teori dan Praktek, PT Gramedia, 1996

 

Fraser P. Seitel, The Practice of Public Relations, edisi keenam, Prentice Hall, 1995

 

Grunig, James E., Excellene in Public Relations and Communications     Management, Lawrence

Erlbaum, New Jersey, 1992

 

Harris, Thomas L. & Patricia T. Whalen, “ The Marketer’s Public Relations in 21st Century “,

Thomson Higher Educations

 

Hamad, Ibnu  “ Komunikasi sebagai Wacana”,  La Tofi Enterprise, Jakarta , 2010

 

Jefkins, Frank, Public Relations, Edisi Empat, Penerbit Erlangga, 1995

 

Kasali, Rhenald, Manajemen Public Relations, Penerbit Grafiti, Jakarta, 1999.

 

Littlejohn, Stephen W. “ Theories of Human Communications”, Terjemahan, Bandung 2006

 

Mulyana, Deddy : Pengantar Ilmu Komunikasi “, 2008

 

Uchjana effendy, Onong “ Ilmu Komunikasi: Teori dan praktek”, Penerbit PT. Rosda Karya,

Bandung, 1984

......................................, “ Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi”, Penerbit PT. Citra Aditya

Bakti, 2003

Rakhmat, Jalaludin “ Teori-Teori Komunikasi”, Penerbit PT. Rosda karya, Bandung 1990

 

Ruslan, Rosady “ Manajemen PR & Media Komunikasi : Konsepsi & Aplikasi” , PT. Raja

Grafindo, Jakarta 2007

 

Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Komunikasi, Universitas Terbuka, 1996

………………………., “ Teori Komunikasi “, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2004

2013

 

Kapita selekta Komunikasi

Pusat Bahan Ajar dan eLearning

 

 

Yuni Tresnawati, S.Sos., M.Ikom

http://www.mercubuana.ac.id

 

Komentar