| |
| MODUL KAPITA SELEKTA SOSIAL KOMUNIKASI |
|
|
|
|
|
|
| |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
| Fakultas | Program Studi | Tatap Muka | Kode MK | Disusun Oleh |
|
| Ilmu Komunikasi | Public Relations | 03 |
| Yuni Tresnawati, S.Sos., M.Ikom. |
|
Abstract | Kompetensi |
|
|
Membahas mengenai teknologi internetterutama Website
| Diharapkan setelah pembahasan, mahasiswa memahami kegunaan dan manfaat dari Website
|
Menulis untuk Web Organisasi
Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi dan komputasi telah memunculkan apa yang dikenal sebagai internet danWorld Wide Web. Penyatuan kekuatan komunikasi dan komputasi di era digital memungkinkan pengiriman materi tekstual dan visual dalam kuantitas dan kecepatan yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Perubahan di bidang komunikasi tersebut menandai perubahan mendasar dari media massa ke penggunaan media interaktif.
Sebagai sebuah media baru, internet memiliki beberapa karakterstik seperti media yang berbasis teknologi, berkarakter fleksibel, potensi interaktif, berfungsi secara privat dan public, memiliki aturan yang rendah, dan keterhubungan. Karakteristik tersebut menyebabkan internet tidak sepenuhnya murni dianggap sebagai media massa karena internet tidak dimiliki, dikendalikan, atau dikelola oleh satu badan atau organisasi.
Internet lebih merupakan sebuah jaringan komputer yang saling berhubungan secara internasional dan beroperasi berdasarkan aturan yang sudah disepakati bersama. Penyedia jasa dan badan telekomunikasi berperan dalam pengoperasian internet.
Dampak yang dirasakan
Web Organisasi
Perkembangan internet yang spektakuler telah memberikan lebih banyak pilihan dan kontrol atas isi bagi pengguna juga menawarkan kesempatan pada individu, perusahaan, dan organisasi public serta swasta untuk memproduksi dan menyebarkan informasi. Sebagai akibatnya, berita internet semakin berkembang, diproduksi oleh individu, pakar freelance, agen PR, dan institusi media berita. Kebanyakan dari berita internet itu dapat diakses secara gratis.
Sebagai sebuah proses komunikasi massa, komunikasi massa tradisional biasanya bersifat satu arah, sedangkan internet sebagai suatu bentuk komunikasi massa baru lebih bersifat interaktif. Internet dikatakan interaktif karena menuntut pengguna internet untuk secara aktif mencari informasi yang dibutuhkan via internet.
Pemanfaatan internet sebagai media komunikasi di saat krisis seperti itu terasa sangat efisien. Salah satu contoh pihak manajemen secara regular menginformasikan perkembangan terbaru yang diambil oleh pihak manajemen dalam menghadapi suatu kasus melalui web perusahaan dan mengirimkan e-mail ke e-mail account ke seluruh karyawan. Pada saat yang sama pihak manajemen menyediakan nomor telepon hotline yang bisa dikontak oleh siapa saja yang membutuhkan informasi lebih lanjut megenai kasus yang sedang dihadapi.
Dengan manajemen web yang baik, informasi di saat krisis bisa disampaikan dengan segera. Akses yang cepat dan data menjadi kunci utama dalam pengembangan penulisan web organisasi.
Internet menandai revolusi komunikasi. Ada beberapa alas an yang mendukung pernyataan tersebut :
Perkembangan media baru internet itu juga berimbas kepada praktek PR. Kebutuhan informasi yang cepat dan kebaruan informasi mengenai berbagai aktivitas perusahaan menyebabkan internet menjadi media yang efektif sekaligus efisien bagi perusahaan untuk menginformasikan segala sesuatu kepada public aktif dapat mengikuti perkembangan perusahaan dalam jangka waktu atau periode yang relative cepat.
Meskipun demikian, praktisi PR harus memahami bahwa penulisan naskah untuk media yang biasanya dicetak menjadi sedikit berbeda dengan menulis naskah untuk konsumsi internet. Karakteristik internet adalah seperti disebut di atas, karakteristik layar computer dan pengguna internet menjadi pertimbangan yang signifikan jika praktisi PR ingin berhasil dalam penyampaian informasi kepada public menggunakan media internet yang memiliki sifat interaktif.
Sebenarnya public tidak membaca berita atau informasi yang ada di internet. Hal tersebut dikarenakan karakteristik internet yang menggunakan layar computer dengan tingkat cahaya yang terang yang berdampak terhadap konsentrasi atau focus mata pada tulisan menjadi cepat lelah dan akhirnya pengguna internet akan mengalihkan perhatiannya ke tampilan web yang tidak banyak mengajak otak untuk berpikir atau membuat mata harus terus membaca.
Sebagai konsekuensinya, pengguna internet akan men-scan kata atau sub-head yang menarik, kemudian bary membaca isi pesan secara selintas. Jika pesan terlalu panjang, pengguna internet biasanya akan mencetak pesan daripada membacanya secara online.
Oleh karena itu, ada faktor kredibilitas dari pengelola web, terlepas dari apakah individu, instansi pemerintah, perusahaan atau badan lainnya menjadi pertimbangan bagi pengguna web untuk memutuskan apakah akan terus mengakses informasi dari situs web individu atau organisasi yang bersangkutan ataukah memilih untuk mencari web yang sudah kredibel dan diketahui oleh pengguna.
Hal tersebut dikarenakan pengguna web tidak bisa mengetahui secara pasti siapa yang berada di belakang informasi yang ditampilkan di situs web dan apakah informasi yang ditampilkan dapat dipercaya.
Meskipun demikian, selalu ada saat di mana untuk pertama kalinya pengguna web berperan sebagai public aktif dan pencari informasi untuk membuka web individu atau organisasi. Di situlah keahlian menyusun tampilan web menjadi penting karena akan mempengaruhi keputusan pengguna web untuk mengakses informasi. Kredibilitas juga dapat ditingkatkan melalui grafis kualitas tinggi, penulisan yang baik, dan penggunaan link ( hubungan ).
Faktor-Faktor Pertimbangan Penulisan di Web
Mengembangkan isi pesan untuk sebuah situs web bisa berarti menuliskan materi baru. Teknik penulisan naskah yang biasa dilakukan untuk media cetak seperti brosur atau mungkin buku pegangan mungkin tidak bisa diterapkan dalam teknik penulisan web. Jika kita memaksakan naskah yang sudah kita tulis untuk media cetak dipindah begitu saja untuk sebuah web, maka kita tidak menggunakan karakteristik wen dengan optimal dan tepat guna. Jika kita memasukkan informasi yang sama dengan yang dimunculkan pada media cetak, maka kita harus melakukan perubahan sesuai dengan karakteristik dari web.
Sebagaimana dijelaskan di atas, pengguna web men-scan informasi yang dianggap relevan dan mencetak informasi yang mereka butuhkan untuk kemudian dibaca dengan lebih serius. Oleh karena itu, praktisi PR perlu mempertimbangkan beberapa factor dalam penyusunan pesan untuk web individu atau organisasi.
Gaya penulisan
Gaya penulisan untuk web agak berbeda dengan gaya penulisan yang biasanya kita kenal, seperti press release, tulisan feature, atau backgrounders. Meskipun demikian tugas praktisi PR adalah menuliskan pesan dalam bahasa dan gaya pengguna web.
Praktisi PR tidak ingin informasi yang disampaikan melalui web tidak pernah dipedulikan oleh pengguna web. Oleh karena itu, ada beberapa pendekatan yang perlu diperhatikan agar pengguna web bersedia mengakses informasi yang disampaikan :
Pendekatan di atas dimaksudkan untuk mengakomodasi kebiasaan membaca dari para pengguna web. Perlu diwspadai agar pesan tidak dianggap remeh dengan membuatnya seakomodatif mungkin. Pengguna web sebagai public aktif juga tertarik untuk mencetak dokumen yang panjang, jika dokumen tersebut dianggap bisa memberikan pemahaman dan detail yang lengkap.
Kuantitas Pesan
Apa yang biasanya banyak ditemui di situs web adalah referensi informasi yang memungkinkan pengguna web untuk menemukan dengan cepat materi yang dicarinya. Ketika memutuskan referensi informasi, perlu dipertimbgkan beberapa hal berikut :
Berikut beberapa tips untuk menulis di halaman web :
Permasalahan
Hal-hal yang perlu dihindari dalam pembuatan web organisasi antara lain adalah :
Daftar Pustaka
Frenzel, Carrol W., 1992, “Management of Information Technology”, Masachusetts : Boyd and Fraser.
Senn, J.A., 1995, “Information Technology in Business”, Prentice Hall.
Markland, Robert E., 1987, “Quantitative Methods for Management Decisions”, John Wil8ey & Sons.
Gray, P., 1994, “Decision Support and Executive Information Systems”, Prentice Hall.
Turban, E., 1995, “Decision Support and Expert Systems”, Prentice Hall.
Laudon and Laudon. “Management Information Systems: Managing The Digital Firm, 8th Edition”, Prentice Hall, 2003.
Jessup, L., Valacich, J. Information Systems Today; Prentice Hall, NJ., 2003
R. McLeod, Management Information Systems, 9/E, Prentice Hall, 2003-08-09
2013
| Kapita selekta Komunikasi | Pusat Bahan Ajar dan eLearning | |
|
| Yuni Tresnawati, S.Sos., M.Ikom | http://www.mercubuana.ac.id |
Komentar
Posting Komentar