| |
| MODUL - 1 |
|
|
| Kewirausahaan-I |
|
|
| Dalam materi ini akan di berikan pemahaman tentang peluang dan resiko usaha, faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan serta kesimpulan. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
| Fakultas | Program Studi | Tatap Muka | Kode MK | Disusun Oleh |
|
|
Psikologi |
Psikologi | 01 |
A51612EL |
Yasan Endrawan, S.Pd, MM. |
|
Abstract | Kompetensi |
|
|
Pada modul-1, materi yang diberikan berupa pengertian wirausaha dan kewirusahaan dan juga tentang peluang dan resiko usaha serta faktor keberhasilan dan kegagalan.
| Mahasiswa diharapkan mampu untuk menjelaskan sekaligus memaknai bahwa wirausahawan semakin dibutuhkan, dan mengetahui unsur-unsur yang membuat suatu kesuksesan bagi seorang usahawan.
|
PENDAHULUAN
Sesuai dengan pengelompokkan program pembangunan di bidang ekonomi menurut Program pembangunan nasional 2000 – 2004 ke dalam tujuh kelompok program antara lain kelompok program pertama, yaitu menanggulangi kemiskinan dan memenuhi kebutuhan pokok masyarakat dan kelompok program kedua, yaitu mengembangkan usaha skala mikro, kecil menengah dan koperasi, maka program-program yang harus dilaksanakan dan penting untuk digarisbawahi adalah :
1. Program penciptaan iklim usaha yang kondusif
2. Program peningkatan akses kepada sumber daya produktif
3. Program pengembangan kewirausahaan dan kredit usaha kecil menengah berkeunggulan kompetitif.
Sudah bukan rahasia umum bahwa Usaha Kecil dan Menengah (UKM) atau disebut juga Usaha Mikro, Kecil dan Mengengah (UMKM), sangat besar memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia. Kelompok yang semuanya merupakan para entrepreneur ini bahkan mampu bertahan pada saat kondisi bangsa mengalami krisis keuangan. Indonesia membutuhkan banyak wirausaha handal. Saat ini perbandingan jumlah wirausahawan terhadap jumlah penduduk sangat kurang, karena masih dibawah 2% padahal menurut Sosiolog David McClelland berpendapat,”Suatu negara bisa menjadi makmur bila ada entrepreneur (pengusaha) sedikitnya 2% dari jumlah penduduknya”.
Untuk meningkatkan presentasi tersebut, perlu partisipasi dan sinergi dari pemerintah, pendidikan, bisnis, dan masyarakat. Dengan sinergi ini diharapkan dapat menjadikan entrepreneurship sebagai gerakan nasional, sehingga pertumbuhan entrepreneur tumbuh berkembang dalam mendukung perekonomian nasional. Data BPS menunjukkan bahwa sampai akhir 2010 sebanyak 51,259 juta atau sekitar 99,99% unit usaha yang ada di Indonesia tergolong dalam kelompok UMKM. Kelompok usaha ini mampu menyerap tenaga kerja lebih kurang 89,3% dari total para pekerja
Saat ini jumlah pengangguran di Indonesia relatif cukup besar, pada tahun 2010 jumlah angkatan kerja adalah 113,74 juta yang tidak terserap adalah 9,26 juta pengangur, dan 1.198.000 diantaranya adalah sarjana yang menganggur.
Kondisi di atas, menjadi tantangan bagi para sarjana pada saat ini, ditengah-tengah terbatasnya lapangan kerja dan kesulitan mencari pekerjaan, terdapat peluang yang sangat besar untuk mengembangkan usaha, baik usaha kecil, menengah maupun besar untuk menciptakan lapangan kerja baik bagi dirinya sendiri, bagi orang lain yang memperoleh pekerjaan, maupun bagi bangsa dan negara sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi.
Ditambah lagi, menjadi wirausaha tidak hanya sekedar dapat memulai dan mendirikan suatu usaha begitu saja, melainkan dituntut mampu mengarahkan usahanya pada keadaan yang terus menguntungkan dan memperoleh keunggulan bersaing yang berkelanjutan atau terus menerus dibandingkan pesaing-pesaingnya. Maka diperlukan suatu sikap yang mampu menghadapi setiap kemungkinan yang terjadi dalam menjalankan suatu usaha dengan berpegang pada keyakinan dan kemampuan individu yang handal. Jadi wirausaha membutuhkan kemauan dan tujuan yang jelas apa yang ingin dicapai dan bagaimana cara mencapainya.
Pertanyaan yang muncul, adalah kemudian apakah semua wirausaha yang dimaksud dapat dilahirkan melalui program pendidikan formal yang ada? Kalau jawabannya ya, berarti merupakan keberhasilan dunia bagi pendidikan kita, tetapi kalau sebaliknya, berarti akan menjadi masalah besar yang harus dihadapi oleh berbagai lembaga pendidikan untuk mengkaji ulang dan membuat program yang mendorong terciptanya wirausaha-wirausaha muda.
Untuk itulah, mata kuliah kewirausahaan ini diajarkan pada mahasiswa Universitas Mercu Buana sebagai Mata Kuliah Ciri Universitas dan diharapkan dapat menciptakan wirausahawan-wirausahawan baru sekaligus mampu meningkatkan image UMB di tengah masyarakat.
Mahasiswa yang mengikuti mata kuliah kewirausahaan ini diharapakan mempunyai gambaran yang jelas tentang kewirausahaan dan termotivasi menjadi wirausaha, mempunyai role model wirausahawan, mempunyai mental dan sikap yang kuat untuk menjadi pengusaha, berwira usaha dengan kreatif dan berinovasi, mengenali peluang dan mulai memilih wirausaha, menentukan wirausaha yang akan dilaksanakan, melakukan perencanaan bisnis dan operasionalnya, perencanaan investasi dan keuangan, merancang strategi pemasaran, prilaku/etika pengusaha (etika bisnis), dapat membuat bussines plan dengan benar
Mata kuliah ini dilengkapi dengan berbagai kisah orang sukses dalam menjalankan usaha, kiat-kiat, keterampilan-keterampian dan kemampuan-kemampuan dasar dalam penerapan, kajian kasus dan latihan-latihan yang dipandu oleh dosen
Tujuan akhir setelah mengikuti mata kuliah ini adalah mahasiswa mampu:
Modul kuliah 1.
1.Peluang dan Resiko Usaha.
Keberhasilan suatu usaha tergantung sebagaian besar dari karakteristik pribadi, keterampilan, dan keadaan keuangan pemilik usaha yang bersangkutan. Oleh karena itu sebelum memutuskan untuk memulai suatu usaha, Kita harus berpikir dan menilai secara jujur diri sendiri apakah Kita adalah orang yang tepat untuk memulai suatu usaha.
Usaha adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok untuk mendapatkan penghasilan dengan tujuan memperoleh keuntungan. Suatu usaha memproduksi atau membeli barang atau jasa yang dijual kepada pelanggan.
Setiap wirausahawan sebenarnya mempunyai peluang ( opportunity ) untuk maju. Peluang usaha dapar dicari di segala jenis usaha yang wirausahawan inginkan yang dapat menguntungkan. Pembangunan di Indonesia terus berjalan dan berkembang dengan pesatnya. Dengan mempelajari kehidupan masyarakat yang sudah maju, wirausahawan harus mencari kesempatan kira-kira usaha yang baik dan cocok, serta memberi peluang yang menguntungkan.
Usaha yang memberi peluang untuk maju dan menguntungkan adalah usaha yang mampu meraih keuntungan dengan cara menciptakan produk-produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen.
Dengan tersedianya informasi ekstern dan intern, maka wirausahawan dapat mengetahui :
Paul Charlap mengemukakan sebuah rumusan yang mencakup 4 ( empat ) unsur yang harus dimiliki seorang wirausahawan agar mencapai sukses dalam pekerjaan yaitu :
Bagi seorang wirausahawan, pengenalan diri merupakan modal awal untuk dapat mengenali lingungan, mengindera peluang usaha, dan mengerahkan sumber daya guna meraih peluang ussaha tersebut, dalam batas resiko yang tertanggungkan untuk menikmati nilai tambah. Seorang wirausahawan harus memiliki pengetahuan yang cukup untuk dapat mengarahkan dirinya guna memperoleh peluang usaha, menyusun konsep usaha, merencanakan masuk pasar, beroperasi, dan mengembangkan diri. Pada prinsipnya, pengetahuan tersebut dapat diperoleh dari berbagai nara sumber maupun secara empiris mengindera kenyataan. Namun sangat diperlukan teknik-teknik tertentu, supaya berhasil mengumpulkan informasi secara efektif dan efisien.
Suatu usaha yang berhasil dimulai dengan konsep atau gagasan yang baik. Konsep usaha yang baik sangat penting untuk menghindari kekecewaan di kemudian hari dan kerugian uang.
Ada banyak jenis usaha, tetapi pada umumnya dapat dikelompokan sebagai berikut:
Contohnya, adalah mekanik bengkel, tukang listrik, tukang kayu, pelayanan jasa kebersihan, jasa komputer, jasa konsultan dan sebagainya.
Usaha dalam Bidang Perdagangan :
Usaha dalam Bidang Jasa
Usaha dalam Bidang Manufaktur :
Usaha dalam Bidang Pertanian dan Kehutanan
Seorang calon wirausha jika sudah mempunyai kemampuan komunikasi tentu akan mudah untuk mengumpulkan informasi dalam rangka mencari peluang kerja usaha.
Seorang yang mempunyai kemampuan profesional akan lebih mudah untuk mencari peluang usaha. Tetapi yang belum berpengalaman tidak perlu kecil hati karena peluang usaha bisa di dapat dari media masa, media cetak, dan media elektronik ( seperti, televisi, radio, internet ).
Tidak ada satupun usaha yang mutlak aman. Usaha Kitapun mempunyai resiko kegagalan. Oleh karena itu, Kita harus bersedia untuk mengambil resiko, tetapi Kita tidak boleh mengambil resiko bodoh. Resiko apa yang kemungkinan akan Kita tanggung, dan resiko apa yang sebaiknya Kita ambil hendaknya dipikirkan masak-masak.
2.Faktor-faktor Keberhasilan dan Kegagalan usaha.
Secara umum hampir semua wirausahawan yang berhasil mempunyai serangkaian
karakteristik yang membedakan dari pengusaha lain, mereka senang mengambil resiko, pekerja keras, dan menghargai komitmen waktu.
Karakteristik wirausahawan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha, para pemilik usaha yang berhasil bukan karena faktor keberuntungan saja tetapi mereka berhasil karena mau bekerja keras dan terampil menjalankan usahanya sehubungan dengan itu ada beberapa faktor untuk menetapkan bagaimana usaha itu dapat berhasil.
Menjalankan suatu usaha dapat sangat menegangkan. Oleh karenanya, Kita perlu mempertimbangkan tantangan menakutkan yang akan Kita hadapi. Karena suatu usaha dapat gagal dan pemiliknya akan kehilangan uang.Kegagalan suatu usaha antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut ;
Semua masalah tersebut diatas dapat dipecahkan atau setidak-tidaknya dapat dikurangi dengan mengikuti pelatihan dan / atau mendapat pengalaman yang efektif.
Conclution
Usaha adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok untuk mendapatkan penghasilan dengan tujuan memperoleh keuntungan.
4 ( empat ) unsur yang harus dimiliki seorang wirausahawan agar mencapai sukses dalam pekerjaan yaitu :
Beberapa faktor untuk menetapkan agar usaha itu berhasil : komitmen, motivasi, kejujuran, kesehatan, mengambil resiko, membuat keputusan, keadaan keluarga, ketrampilan mengelola usaha, ketrampilan teknis dan pengetahuan tentang jenis usaha.
Adapun hal-hal yang menyebabkan kegagalan suatu usaha antara lain : diabaikan oleh pemilik, kecurangan dan pencurian kurang ketrampilan dan keahlian, pengalaman yang tidak seimbang, masalah pemasaran, pengeluaran biaya yang tinggi, terlalu banyak aset, pengawasan persediaan yang kurang baik (buruk), lokasi usaha serta bencana.
2012 | Kewirausahaan-1 | Pusat Bahan Ajar dan eLearning | |
|
| Yasan Endrawan, S.Pd, MM | http://www.mercubuana.ac.id |
Komentar
Posting Komentar