| |
| MODUL - 3 |
|
|
| Kewirausahaan-I |
|
|
|
Struktur Organisasi Sederhana |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
| Fakultas | Program Studi | Tatap Muka | Kode MK | Disusun Oleh |
|
|
Psikologi |
Psikologi | 03 |
A51612EL |
Yasan Endrawan, S.Pd, MM. |
|
Abstract | Kompetensi |
|
|
Pada materi ini akan dibahas tentang struktur organisasi sederhana, bentuk organisasi dan keuntungan serta kerugiannya.
| Mahasiswa diharapkan mampu untuk menjelaskan dan membuat sebuah struktur organisasi, dapat menentukan jenis organisasi yang akan dibuat dengan memperhatikan keuntungan dan kerugiannya.
|
Struktur Organisasi Sederhana
PENDAHULUAN
Sesuai dengan pengelompokkan program pembangunan di bidang ekonomi menurut Program pembangunan nasional 2000 – 2004 ke dalam tujuh kelompok program antara lain kelompok program pertama, yaitu menanggulangi kemiskinan dan memenuhi kebutuhan pokok masyarakat dan kelompok program kedua, yaitu mengembangkan usaha skala mikro, kecil menengah dan koperasi, maka program-program yang harus dilaksanakan dan penting untuk digarisbawahi adalah :
1. Program penciptaan iklim usaha yang kondusif
2. Program peningkatan akses kepada sumber daya produktif
3. Program pengembangan kewirausahaan dan kredit usaha kecil menengah berkeunggulan kompetitif.
Sudah bukan rahasia umum bahwa Usaha Kecil dan Menengah (UKM) atau disebut juga Usaha Mikro, Kecil dan Mengengah (UMKM), sangat besar memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia. Kelompok yang semuanya merupakan para entrepreneur ini bahkan mampu bertahan pada saat kondisi bangsa mengalami krisis keuangan. Indonesia membutuhkan banyak wirausaha handal. Saat ini perbandingan jumlah wirausahawan terhadap jumlah penduduk sangat kurang, karena masih dibawah 2% padahal menurut Sosiolog David McClelland berpendapat,”Suatu negara bisa menjadi makmur bila ada entrepreneur (pengusaha) sedikitnya 2% dari jumlah penduduknya”.
Untuk meningkatkan presentasi tersebut, perlu partisipasi dan sinergi dari pemerintah, pendidikan, bisnis, dan masyarakat. Dengan sinergi ini diharapkan dapat menjadikan entrepreneurship sebagai gerakan nasional, sehingga pertumbuhan entrepreneur tumbuh berkembang dalam mendukung perekonomian nasional. Data BPS menunjukkan bahwa sampai akhir 2010 sebanyak 51,259 juta atau sekitar 99,99% unit usaha yang ada di Indonesia tergolong dalam kelompok UMKM. Kelompok usaha ini mampu menyerap tenaga kerja lebih kurang 89,3% dari total para pekerja
Saat ini jumlah pengangguran di Indonesia relatif cukup besar, pada tahun 2010 jumlah angkatan kerja adalah 113,74 juta yang tidak terserap adalah 9,26 juta pengangur, dan 1.198.000 diantaranya adalah sarjana yang menganggur.
Kondisi di atas, menjadi tantangan bagi para sarjana pada saat ini, ditengah-tengah terbatasnya lapangan kerja dan kesulitan mencari pekerjaan, terdapat peluang yang sangat besar untuk mengembangkan usaha, baik usaha kecil, menengah maupun besar untuk menciptakan lapangan kerja baik bagi dirinya sendiri, bagi orang lain yang memperoleh pekerjaan, maupun bagi bangsa dan negara sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi.
Ditambah lagi, menjadi wirausaha tidak hanya sekedar dapat memulai dan mendirikan suatu usaha begitu saja, melainkan dituntut mampu mengarahkan usahanya pada keadaan yang terus menguntungkan dan memperoleh keunggulan bersaing yang berkelanjutan atau terus menerus dibandingkan pesaing-pesaingnya. Maka diperlukan suatu sikap yang mampu menghadapi setiap kemungkinan yang terjadi dalam menjalankan suatu usaha dengan berpegang pada keyakinan dan kemampuan individu yang handal. Jadi wirausaha membutuhkan kemauan dan tujuan yang jelas apa yang ingin dicapai dan bagaimana cara mencapainya.
Pertanyaan yang muncul, adalah kemudian apakah semua wirausaha yang dimaksud dapat dilahirkan melalui program pendidikan formal yang ada? Kalau jawabannya ya, berarti merupakan keberhasilan dunia bagi pendidikan kita, tetapi kalau sebaliknya, berarti akan menjadi masalah besar yang harus dihadapi oleh berbagai lembaga pendidikan untuk mengkaji ulang dan membuat program yang mendorong terciptanya wirausaha-wirausaha muda.
Untuk itulah, mata kuliah kewirausahaan ini diajarkan pada mahasiswa Universitas Mercu Buana sebagai Mata Kuliah Ciri Universitas dan diharapkan dapat menciptakan wirausahawan-wirausahawan baru sekaligus mampu meningkatkan image UMB di tengah masyarakat.
Mahasiswa yang mengikuti mata kuliah kewirausahaan ini diharapakan mempunyai gambaran yang jelas tentang kewirausahaan dan termotivasi menjadi wirausaha, mempunyai role model wirausahawan, mempunyai mental dan sikap yang kuat untuk menjadi pengusaha, berwira usaha dengan kreatif dan berinovasi, mengenali peluang dan mulai memilih wirausaha, menentukan wirausaha yang akan dilaksanakan, melakukan perencanaan bisnis dan operasionalnya, perencanaan investasi dan keuangan, merancang strategi pemasaran, prilaku/etika pengusaha (etika bisnis), dapat membuat bussines plan dengan benar
Mata kuliah ini dilengkapi dengan berbagai kisah orang sukses dalam menjalankan usaha, kiat-kiat, keterampilan-keterampian dan kemampuan-kemampuan dasar dalam penerapan, kajian kasus dan latihan-latihan yang dipandu oleh dosen
Tujuan akhir setelah mengikuti mata kuliah ini adalah mahasiswa mampu:
Struktur Organisasi Sederhana
Organisasi yang tepat dan benar merupakan tulang punggung bagi suksesnya perusahaan. Sedangkan arti organisasi adalah suatu struktur hubungan untuk menyelesaikan pekerjaan. Struktur organisasi yang telah dikembangkan harus membantu perusahaan mencapai sasaran, baik sasaran jangka pendek maupun sasaran jangka panjang.
Dalam menentukan struktur organisasi, biasanya dilandaskan kepada penggunaan dan pengembangan kewenangan-kewenangan sebagai berikut ;
Selanjutnya berdasarkan jenis kewenangan tersebut, maka bentuk atau jenis organisasi perusahaan dapat berupa :
Organisasi Lini
Dalam organisasi lini atau garis ( line organization ), kekuasaan berjalan secara langsung dari atasan ke bawahan, sehingga perintah datang dari atasan kepada bawahan secara langsung.
Bentuk organisasi lini lebih tepat jika digunakan dalam perusahaan kecil yang jumlah pegawainya sedikit, yang tingkat spesialisasinya belum terlalu tinggi.
Keuntungan dari organisasi lini antara lain ;
Kelemahan dari organisai lini antara lain adalah :
Bentuk Struktur Organisasi Lini :
Direktur
Manajer
Penjualan
Manajer
Pembelian
Manajer
Keuangan
Pekerja
A
Pekerja
B
Pekerja
C
Pekerja
D
Pekerja
E
Pekerja
F
Organisasi Lini dan Staf
Dalam sistem ini pemusatan kekuasaan dari atas ke bawah tetap ada, tapi untuk melancarkan tugas yang di perintahkan dari atasan ke bawah dibantu oleh staf. Peran staf disini berupa saran-saran, pertimbangan dalam mengambil kebijaksanaan, atau membuat keputusan. Sistem ini dipakai orang untuk perusahaan besar yang karyawannya banyak.
Direktur
Staf
Manajer
Produksi
Manajer
Keuangan
Manajer
Penjualan
Unit
A
Unit
B
Unit
C
Unit
D
Unit
E
Unit
F
Unit
G
Unit
H
Unit
I
Organisasi Fungsional
Dalam sistem ini terdapat pembagian kerja berdasarkan spesialisasi.Pimpinan melimpahkan wewenangnya kepada manajer, kemudian manajer menugaskan kepada tenaga ahli fungsional masing-masing. Dengan demikian para pekerja bertanggung jawab kepada manajer, sedangkan manajer bertanggung jawab kepada pimpinan.
Presiden
Direktur
Direktur
Keuangan
Direktur
Umum
Direktur
Produksi
Direktur
Penjualan
Pegawai / Karyawan
Organisasi Lini, Staf Dan Fungsional
Sistem organisasi ini merupakan gabungan dari bermacam-macam sistem organisasi.Dengan memakai sistem gabungan dimungkinkan memilih yang menguntungkan dipakai, sedangkan yang merugikan ditinggalkan.
Direktur
Staf
Manajer
Umum
Manajer
Keuangan
Manajer
Penjualan
Manajer
Produksi
Pegawai / Karyawan
2012 | Kewirausahaan-1 | Pusat Bahan Ajar dan eLearning | |
|
| Yasan Endrawan, S.Pd, MM | http://www.mercubuana.ac.id |
Komentar
Posting Komentar