Sejarah dan Konsep Investor Relation

 

 

MODUL PERKULIAHAN

 

 

 

 

Investor Relations

 

 

 

MODUL – SEJARAH DAN KONSEP INVESTOR RELATIONS

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Fakultas

Program Studi

Tatap Muka

Kode MK

Disusun Oleh

 

 

Ilmu Komunikasi

Public Relations

02

MK42028

A Judhie Setiawan, M.Si

 

 

 

Abstract

Kompetensi

 

 

Konsep dan Sejarah Investor Relations
Fungsi dan Tugas Investor Relations

 

 

 

 

 

 

 

Mahasiswa mampu memahami konsep dan sejarah investor relations berikut fungsi dan tugasnya.

 

Sejarah dan Konsep Investor Relations

Sejarah Investor Relation.

Sejarah Hubungan Investor pertama kali terlihat pada VOC (Dutch East India Company) di abad ke 17, namun jumlah pemegang sahamnya kecil dan tidak terjadi masalah yang berarti dalam komunikasi, sehingga hubungan investor tidak mendapatkan banyak perhatian. Lalu Hubungan Investor masuk pada Era Komunikasi (1945-1970). Banyak perusahaan pada saat ini mulai berpikir untuk menjalin komunikasi dengan para pemegang saham mereka, ini dikarenakan setelah perang dunia kedua, terjadi peningkatan (ledakan) ekonomi, dan masyarakat di Amerika banyak yang menjadi kaya dan memegang banyak uang – perusahaan melihat potensi dana yang dapat diinvestasikan.

Perusahaan yang melihat potensi ini berkompetisi satu dengan lainnya untuk menarik investor, banyak yang beralih pada profesional – Humas – untuk menangani individu-individu ini. Namun profesi humas sendiri pada masa-masa ini belum terlalu berkembang. Era berikutnya adalah era keuangan (1970-2000), dimana terjadi pergeseran dari pemegang saham individual kepada investor profesional. Pasar finansial mulai memiliki lembaga-lembaga keuangan (menjadi terinstitusi) dan tanggung jawab investor ikut bergeser dari spesialiasi komunikasi menjadi akuntan dan jabatan keuangan profesional.

Di bawah pengawasan Kepala Divisi Keuangan, aktifitas hubungan investor menjadi lebih fokus pada penyediaan informasi keuangan kepada para investornya. Fokus menjadi bergeser, dari penggunaan media masa menjadi pertemuan-pertemuan kecil (temu muka) dengan para pemegang saham institusional dan analis finansial. Komunikasi tatap muka ini memungkinkan arus informasi dua arah. Umpan balik didapatkan. Walaupun begitu strategi ini jarang sekali digunakan untuk memodifikasi aktifitas perusahaan dan lebih banyak digunakan untuk merangkai pesan-pesan persuasif dalam “menjual” organisasi. Pendekatan “penjualan” ini memposisikan tujuan hubungan investor untuk meningkatkan harga saham.

Definisi Investor Relation.

Menurut Public Relations Society of America Financial Relations, Investor relation adalah penyebaran informasi yang mempengaruhi pengertian pemegang saham dan investor secara umum mengenai posisi keuangan dan prospek perusahaan, serta perbaikan hubungan antara perusahaan dan pemegang saham.

 Menurut Scott Cutlip, Investor Relation adalah bidang khusus Humas korporat yang membangun dan mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan dengan pemegang saham dan pihak lainnya dalam masyarakat keuangan untuk memaksimalkan pasar

Menurut National Investor Relations Institute, investor relations adalah tanggung jawab manajemen strategis yang mengintegrasikan keuangan, komunikasi,pemasaran, dan kepatuhan hukum sekuritas yang paling efektif memungkinkan komunikasi dua arah antara perusahaan, masyarakat keuangan, dan konstituen lain,yang akhirnya memberikan kontribusi untuk perusahaan sekuritas mencapai penilaian adil.

Hubungan investor dimulai pada awal 1950-an sebagai fungsi PR berkomunikasi dengan para pemegang saham ritel. Seperti pasar keuangan khalayak dilembagakan dan keuangan mengalami kekecewaan di humas berkualitas buruk, hubungan investor bergerak di bawah pengawasan seorang CFO. Keahlian keuangan menjadi entry point untuk pekerjaan. Namun, sekarang profesi hubungan investor mencari jalan tengah, di mana public relations dan keterampilan keuangan perusahaan akan digabungkan untuk melengkapi dan mendukung hubungan investor canggih di abad 21. Peningkatan persyaratan transparansi,komunikasi real-time, akses informasi dalam hubungan investor dipraktikkan.

Ada beberapa alasan mengapa investor relations berperan penting dalam public relations. Pertama, Investor Relations berguna untuk mengenali faktor yang ada hubungan dan informasi mengenai finansial. Kedua, dapat mengintepretasi laporan keuangan PR. Ketiga, dapat mendefinisikan tujuan-tujuan dan program-program serta mengidentifikasi target public sasaran. Keempat, untuk menyebarkan berita dan mengatur jenis media apa saja yang ingin digunakan. Kelima, Investor Relations berguna untuk membuat anggaran yang sesuai untuk Public Relations. Yang terakhir, untuk mengkoordinasi, memonitoring dan mengevaluasi program yang sudah dijalankan. Untuk memaksimalkan investor relations, tentunya kita harus meminimalisir kesalahan yang dapat terjadi. Sama dengan public relations, esensi paling penting pada kajian investor relations adalah informasi. Banyak perusahaan yang tidak mengetahui pentingnya informasi terus menerus kepada investor. Hal ini dikarenakan berbagai sikap apatis terhadap para investor. Alasannya dikarenakan perbedaan latar belakang, kepentingan dan hal-hal lainnya hingga komunikasi berjalan tidak baik.

Pihak-pihak yang dapat menjadi investor.

1.     individu yang membeli saham atau surat-surat berharga lainnya

2.     analis investasi (memberi nasihat dan petunjuk untuk membeli atau tidak surat berharga)

3.     pembeli partai besar (yayasan, perbankan, asuransi, trust /reksadana)

Peranan Investor Relations Dalam Public Relations.

Pada beberapa tahun belakangan ini, kita pasti pernah mendengar bagaimana public relations berkembang menjadi suatu pekerjaan yang tidak dapat dianggap remeh. Dalam perusahaan, public relations bertugas sebagai sumber informasi mengenai perusahaan, syarat ini mutlak bagi praktisinya baik itu untuk kegiatan internal maupun eksternal. Penguasaan informasi ini dimaksudkan untuk mengubah perilaku public sasaran yang tadinya netral atau negative menjadi pro perusahan, dan juga hal ini dapat bermanfaat untuk mempertahankan public yang sudah ada.

Seperti kata PR Marketing, Smith, informasi dapat menciptakan kekuatan. Dalam praktisinya, public relations banyak menggunakan pendekatan konsep-konsep manajemen seperti fact finding, planning, communicating, dan evaluation untuk mempermudah tugas-tugas mereka. Dengan menggunakan pendekatan manajemen, PRO dapat membuat perusahaan lebih terkoordinir dan mempermudah mereka mencapai tujuan yang ingin dicapai. PRO adalah bagian yang mewakili perusahaan terhadap public dan mewakili public terhadap perusahaan, oleh karena itu kepekaan PRO terhadap apa saja yang berhubungan dengan perusahaan baik itu internal maupun eksternal harus dapat dipelajari secara teliti untuk menghindari isu maupun rumor buruk terhadap perusahaan. Pengaplikasian public relations secara benar akan membuat citra baik dari perusahaan yang bersangkutan, dengan citra perusahaan yang baik, keuntungan perusahaan akan meningkat secara bertahap. Apabila citra baik dan keuntungan ini bertahan cukup lama, hal ini akan menarik para investor dan calon investor untuk berinvestasi pada perusahaan itu. Saat itulah seorang public relations dituntut untuk dapat menguasai investor relations.

 

Hubungan Investor.

Seluruh Investor dimanapun akan tertarik oleh kemajuan perusahaan tempat mereka menginvestasikan dananya. Ribuan individu yang merencanakan untuk menginvestasikan dananya dalam saham-saham industri sangat menginginkan informasi tentang perusahaan. Bank-bank, perusahaan asuransi, dan perusahaan investasi, serta lembaga-lembaga tengah mencari data untuk menentukan bagaimana dan dimana mengembangkan atau mengurangi portfolio mereka.

Beberapa perusahaan, melalui program hubungan Investor, terus menyediakan informasi mengenai status finansial dan prospek mendatang perusahaan kepada para investor. Tetapi, banyak perusahaan yang tetap tidak mengetahui pentingnya memberi informasi terus menerus kepada para investor. Keengganan manajemen untuk berhubungan dengan para investor didasarkan pada beberapa asumsi: para investor tidak tertarik oleh peristiwa-peristiwa perusahaan selama mereka tetap memperoleh dividen; banyak investor memiliki pengetahuan terbatas mengenai keuangan perusahaan; peristiwa-peristiwa perusahaan sebaiknya tidak diberitahukan kepada para investor untuk mencegah pembeberan kepada para saingan; para investor menerima begitu banyak informasi yang sebagian besar tidak diperhatikan untuk mereka; banyak investor hanya tertarik dalam pengkritikan manajemen; hanya sedikit investor yang menghadiri rapat tahunan atau rapat regional para investor; mereka tidak tertarik pada berbagai kegiatan perusahaan.

Banyaknya sikap apatis terhadap para investor adalah wajar, berhubung komunikasi diantara kedua pihak buruk. Komunikasi menjadi tidak efektif dikarenakan sifatnya yang terbatas dan umum. Telah diputuskan suatu pengembangan dalam jumlah ahli investasi dan pada peranannya dalam proses investasi. Latar belakang dan kepentingan yang kompleks serta kebutuhan mereka berbeda karena latar belakang, kepentingan dan kebutuhan para investor individual. Secara keseluruhan, masyarakat ini merupakan satu kekuatan yang vital dalam ekonomi, yang dalam beberapa hal menyenetuh setiap keluarga di negeri ini, dan demikian kompleksnya sehingga keterlibatannya dengan manajemen perusahaan menjadi semakin meningkat.

HubunganInvestorsebagaiProfesiHumas,menurut survey gaji pada tahun 2010 yang disponsori oleh PRWeek and Korn Ferry mengidentifikasikan bahwa profesi hubungan investor sebagai profesi yang dibayar paling tinggi dibandingkan delapan bidang keahlian humas lainnya. Gaji rata-rata praktisi yang mengkhususkan diri dalam bidang finansial/hubungan investor per tahunnya adalah US$165,620, diikuti dengan “manajemen krisis” (US$150,000) dan “manajemen reputasi” (US$143,000). Sementara spesialisasi lainnya memiliki angka antara US$98,500 untuk “hubungan media” hingga US$59,910 untuk “hubungan komunitas.”

 

Tujuan dari Hubungan Investor.

Tujuan dari hubungan investor adalah untuk memaksimalkan harga saham – semakin tinggi harga saham, semakin baik. Kini Hubungan Investor memasuki Era Terintegrasi (setelah 2000) dimana hubungan investor professional modern menyadari bahwa investor tidak tertarik melihat sebuah perusahaan dengan nilai tinggi atau saham fantastis, namun lebih tertarik dalam memahami bisnis perusahaan dan nilai-nilai perusahaan ini. Untuk membuat ini lebih baik, perusahaan harus mengembangkan komunikasi dengan pemegang saham dan menginformasikan laporan-laporan keuangan yang diwajibkan sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku melalui laporan keuangan. Banyak akademisi dan praktisi menekankan pentingnya informasi non-keuangan dalam hubungan investor fokus pertemuan bergeser dari pertemuan keuangan menjadi pertemuan yang membahas aspek bisnis secara lebih menyeluruh dan menekankan pentingnya informasi non-keuangan untuk sebuah menentukan nilai suatu perusahaan.

Tantangan Hubungan Investor Masa Kini

Tantangan Hubungan Investor masa kini adalah untuk menciptakan pengertian yang lebih baik bagi investor tentang bisnis perusahaan (organisasi) dan nilai-nilai yang didukung oleh organisasi. Salah satu kesulitan publik yang bergerak di bidang keuangan saat berhubungan dengan pemangku kepentingan mereka (investor) adalah keharusan para pemangku kepentingan ini mengisi data yang rumit dan banyak, serta kewajiban untuk mengungkap beberapa hal yang rahasia.

Dalam bidang keuangan, humas juga mampu menerjemahkan data keuangan yang rumit sehingga mudah dicerna oleh jurnalis. Humas mampu membujuk wartawan untuk menulis data keuangan sesuai dengan kepentingan mereka, melalui lembar fakta (fact sheet) mengenai data keuangan dengan bahasa yang sederhana. Salah satu aplikasi yang paling menonjol di Indonesia adalah apa yang dilakukan Bursa Efek Jakarta saat memberikan keterangan mengenai kinerja bursa, dan performance perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam bursa. Komunikasi dengan para investor yang efektfi adalah yang seseuai dengan asas-asas berikut: Informasi sebaiknya disampaikan kepada para investor secara sederhana, mudah dipahami dan dengan istilah-istilah non-teknis. Komunikasi investor sebaiknya berkesinambungan sejak saat seorang investor mendapatkan sahamnya sampai ia menjual sahamnya. Informasi finansial merupakan bacaan yang tidak menarik dan menjemukan bagi para kebanyakan investor yang banyak tidak mengenal baik keuangan perusahaan. Teknik-teknik redaksional yang dipergunakan secara efektif dalam majalah popular, sebaiknya diterapkan untuk mendapat perhatian dan meningkatkan minat para pembaca sebagai komunikasi untuk investor.  Kontak pribadi antara manajemen dan para investor amatlah penting bagi hubgunan investor yang terbaik. Komunikasi cetak tidak mendapat temat pada kontak pribadi. Manajemen sebaiknya mengungkapkan kepada para investor kedua sisi dari kisah berita bisnis, baik yang buruk maupun yang baik. Komunikasi dengan para investor sebaiknya mempertimbangkan ciri, sikap, dan kepentingan para pemilik saham, seperti diungkapkan oleh penelitian- penelitian investor yang sinambung.

 

Tanggung Jawab Hubungan Investor

Profesi Hubungan Investor memiliki tanggung jawab untuk membuat pedoman umum suatu program hubungan antar pemegang saham. Perusahaan dengan jumlah pemegang saham yang terbatas dapat saja menunjuk seorang sekretaris atau pegawai tata usaha perusahaan agar bertanggung jawab terhadap hubungan dengan para pemegang saham dengan mengadakan rapat tahuan, melaporkan acara kerja, da menangani seluruh urusan para pemegang saham. Akan tetapi perusahaan dengan jumlah pemegang saham yang semakin besar sebaiknya menyerahkan tanggung jawab hubungan pemegang saham kepada staf humas, yang bekerja sama dengan sekretaris dana para petugas finansial perusahaan lainnya dalam merencanakan komunikasi. Untuk memperoleh koordinasi yang efektif, petugas finasial dan anggota staf humas membentuk suatu panitia hubungan pemegang saham.

Di perusahaan besar, seksi hubungan pemegang saham dinyatakan dalam suatu kebijakan hubungan pemegang saham untuk dijadikan pedoman bagi manajemen dan segenap staf humas yang bertanggung jawab terhadap hubungan pemegang saham. Khususnya, kebijaksanaan hubungan pemegang saham tersebut adalah untuk meyakinkan para investor dan pemegang saham perusahaan bahwa hal itu merupakan investasi jangka panjang yang menguntungkan; bahwa kegiatan perusahaan dikelola dengan baik; dan bahwa hal itu diberikan bagi suatu program pengembangan produksi, penjualan, dan pertumbuhan yang didukung oleh penelitian dan perkembangan yang berkesinambungan.

Hubungan Investor dengan Media Komunikasi.

Media komunikasi dengan para investor ada yang cetak, audio visual, lisan, dan gabungan ketiga metode ini. Komunikasi efektif menyajikan pertukaran yang timbal balik, sehingga manajemen selain bisa memperoleh pandangan dari para investor juga dapat memberi informasi kepada mereka mengenai perusahaan.

KomunikasiCetakdenganParaInvestor Komunikasi cetak dengan para investor meliputi laporan tahunan, laporan sementara, pengumuman rapat tahunan dan rapat regional, majalah pemengang saham, periklanan dividend an rapat ahunan, korespondensi investor, publisitas finansial, penawaran khusus bagi para investor, etalase, buku mini dan brosur, literature promosional, laporan rapat investor, sayembara investor, dan komunikasi karyawan investor. Korespondensiinvestor Surat menyurat dengan para investor perseorangan merupakan suatu factor penting dalam hubungan investor yang baik. Sebuah surat ucapan selamat dari direktur utama dikirimkan dengan surat kepada para investor baru. Apabila seorang investor menjual sahamnya, maka ia akan menerima surat yang menyatakan penyesalan, dengan harapan semoga ia akan dianggap kembali sebagai salah seorang pemilik saham perusahaan. Beberapa perusahaan mengirimkan surat dengan teratur kepada para analisis jaminian mendiskusikan kemajuan ekonomi di daerah yang dilayani oleh perusahaan tersebut. Komunikasilisan Metode utama komunikasi lisan dengan para investor dan komunitas finansial adlah rapat tahunan, rapat regional, gelanggang terbuka atau wisata pabrik, kunjungan pribadi, rapat dengan para analis jaminan dan para anggota komunitas finansial, serta ceramah dan forum para investor.

Rapattahunaninvestor

Undang-undang perusahaan di setiap negara mengharuskan setiap perusahaan menyelenggarakan rapat tahunan (Rapat Umum Pemegang Saham/RUPS). Dalam rapat itu para investor mempunyai kesempatan menggunakan haknya untuk memilih direktur, mendengarkan laporan manajemen, dan melakukan transaksi bisnis. Kelompok “investor professional” yang memiliki sejumlah kecil saham dari sejumlah besar perusahaan menghadiri tidak kurang 150 rapat setiap tahunnya.

Tugas Investor Relations.

Menurut Scott Cutlip dan rekan, tugas Investor Relation, yaitu: 

1.     Mengikuti perkembangan bursa saham

2.     Menyediakan informasi mengenai  kondisi perusahaan kepada masyarakat keuangan

3.     Memberikan saran kepada manajemen terkait  dengan saham perusahaan

4.     Memberikan jawaban terhadap berbagai pertanyaan bidang keuangan

 

Kegiatan menyebarkan informasi mengenai perusahaan dapat dilakukan melalui:

1.     Laporan keuangan tahunan (annual report)

2.     Email atau website perusahaan

3.     Analisa keuangan di media massa


Menurut Cutlip, Investor relations harus memiliki pengetahuan:

1.     Ilmu keuangan

2.     Pengetahuan mengenai bursa lokal, regional dan internasional

3.     Tren bisnis

4.     Peraturan pasar modal

5.     Jurnalisme keuangan dan bisnis

 

Tahap – tahap penugasan investor relations pada perusahaan:

1.     Memilih Penjamin Emisi (underwriter)

Perusahaan yang akan membeli  saham, bila saham perusahaan tidak laku:

a)     Memasarkan saham

b)    Penjatahan saham yang akan dijual

c)     Mengembalikan uang investor yang   tidak  kebagian jatah saham (oversubcribed)

2.     Pemeriksaan Perusahaan

Memeriksa persyaratan hukum untuk  perusahaan:

a)    Aspek hukum

b)    Aspek keuangan

c)     Aspek nilai perusahaan

3.     Penyusunan Prospektus

Setiap informasi tertulis sehubungan dengan penawaran umum saham agar pihak lain tertarik membeli saham

4.     Pernyataan Pendaftaran

Melapor ke pemerintah dalam hal ini Bapepam (Badan  pengawas Pasar Modal).

5.     IPO (Initial Public Offering)

Perusahaan menjual saham secara terbuka kepada  masyarakat.

6.     Bursa Efek.

 

Fungsi dari Investor Relations

1.     Pengaturan presentasi dalam rapat-rapat manajemen perusahaan dengan para analis efek dan manager investasi dalam perusahaan yang sudah go publik.

2.     Memberikan nasihat dalam penyusunan strategi, kebijakan dan program IR yang sehat dan konsisten.

3.     Menyusun dan melaksanakan program komunikasi krisis.

4.     Memberi petunjuk kepada tim manajemen.

5.     Menyusun dasar-dasar dan program komunikasi keuangan.

6.     Melatih diri dan memberikan masukan kepada direksi ataupun pejabat investor relations.

7.     Menyusun program investor relations yang proaktif

8.      Mengembangkan pesan-pesan dalam Investor Relations

9.      Memberi masukan kepada tim manajemen perusahaan

10.  Melakukan penelitian (opini publik terhadap emiten atau perusahaan publik)

11.  Membantu manajemen dalam mengembangkan pendekatan-pendekatan

12.  Mengidentifikasi analisis sisi jual dan sisi beli

 

Daftar Pustaka

1.
Bragg, Steven M., 2010. Running an Effective Investor Relations Department: A Comprehensive Guide. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
2.
Guimard, Anne, 2008. Investor Relations: Principles and International Best Practices of Financial Communications. New York: Palgrave Macmillan.
3.
Kretarto, Agus, 2001. Investor Relations : Pemasaran dan Komunikasi Keuangan Perusahaan Berbasis Kepatuhan. Grafiti Pers.
4.
Theaker, Alison. 2006. The Public Relations handbook, 2nd edition. Great Britain: MPG Books Ltd.
5.
Bahan-bahan lain mengenai perusahaan publik dan produk-produk sekuritas di pasar modal.

‘13

Investor Relations

Pusat Bahan Ajar dan eLearning

 

 

A Judhie Setiawan, M.Si

http://www.mercubuana.ac.id

 

Komentar