ISLAM DI INDONESIA



ISLAM DI INDONESIA

.

A.Eksistensi Islam di Indonesia

Umat Islam Indonesia sebagai komponen mayoritas bangsa, mempunyai peran dan tanggung jawab yang besar bagi tercapainya cita-cita nasional masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.


Sehubungan dengan misi yang mulia ini, umatIslam bertanggung jawab penuh  terhadap pengembangan dan penataan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Tanggung jawab seperti itu, merupakan bagian yang tak terpisahkan dari posisinya sebagai kaum muslimin dan warga Indonesia.


Umat Islam Indonesia perlu menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari nation Indonesia. Sementara kenyataan menunjukan bahwa sebagai suatu bangsa, Indonesia mempunyai Heterogenitas tertinggi secara fisik (negara kepulauan) maupun dalam soal keragaman suku, bahasa daerah, adat istiadat, dan bahkan agama. Dengan demikian, demi perkembangan, pertumbuhan dan masa depan Indonesia sendiri, umat Islam sebagai mayoritas diharapkan memberikan kontribusi dan tanggung jawabnya secara maksimal, sesuai dengan posisi dan perannya.


Untuk bisa memenuhi harapan tersebut umatIslam Indonesia perlu memilik kesadaran sejarah (historical conciusness) yakni kesadaran bahwa segala sesuatu mengenai tatanan hidup manusia ada sangkut pautnya dengan perbedaan zaman dan tempat. Ini menuntut pemahaman yang benar dan utuh (kaffah) terhadap keluasan ajaran-ajaran Islam disamping kecerdasan dan kearifan yang tinggi untuk membaca tanda-tanda dan perubahan zaman. Selain itu diperlukan juga wawasan yang kontekstual dalam memadukan gagasan keislaman dan keindonesiaan.Dengan kata lain, umat Islam Indonesia dituntut untuk “menterjemahkan” Islam dalam setting Indonesia.


Dengan kata lain, sebagai salah satu pendukung dan sumber utama pembinaan nilai nilai ke-Indonesiaan, Islam diharapkan terus tampil dengan tawaran-tawaran kultural yang produktif dan konstruktif khususnya dalam pengisian nilai-nilai ke-Indonesiaan menurut kerangka Pancasila. Islam juga semakin diharapkan dapat menawarkan dirinya sebagai sumber pengembangan dan kelestarian keagamaan. Umat Islam adalah golongan yang unggul, karenanya harus mencerminkan keunggulan itu dalam sikap-sikap yang mulia dan penuh dengan semangatleadership yang tinggi, tidak egois, tapi altruis.



BKedatangan dan Proses Penyebaran Islam Di Indonesia


 Untuk memahami perkembangan Islam di Indonesia saat ini, mau tidak mau harus dituntut jauh kebelakang, sejak kedatangan Islam di Indonesia. Terjadinya proses penyebaran Islam di kepulauan Nusantara ditandai oleh akomodasi terhadap nilai-nilai budaya lokal yang kemudian membentuk semacam tradisi Islam yang khas Indonesia. Sosialisasi nilai-nilai Islam dengan budaya lokal dan adanya gerakan pembaharuan Islam oleh kaum reformimembentuk sikap dan karakteristik muslim Indonesia yang beragama.


1. Kedatangan Islam Di Indonesia


Dikalangan sejarahwan timbul perbedaan pendapat tentang sejarah Islam di Indonesia. Rickles menyimpulkan, walaupun masa masuknya Islam ke Indonesia merupakan periode terpenting dalam sejarah Indonesia, namun informasi tentang periode ini masih kurang jelas. Sehingga De Graaf, misalnya, setelah meneliti berbagai ke perpustakaan mengambil kesimpulan.

Secara umum ada 2 pendapat masuknya Islam ke Indonesia:


.
Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-8 Masehi. Sebagian besar pendapat ini didukung oleh para ilmuan muslim di Indonesia dan Malaysia
.
Islam baru masuk ke Indonesia pada abad ke 13, sebagai mana dikemukakan oleh sebagian besar ilmuan asing.

Pendapat pertama berdasarkan argumentasibahwa sejak abad ke-4 Masehi telah terdapat jalur transportasi yang menghubungkan Parsi, India dengan daratan Cina. Sejak masa lalu, wilayah Barat Nusantara di sekitar Malaka telah menjadi titik perhatian dalam jalur transportasi internasional. Jawa dan Sumatra sering disinggahi kapal-kapal asing untuk berdagang rempah-rempah, sebagaimana dikatakan sejarawan Prof. Dr. Taudik Abdullah.


Pada abad ke-7 terdapat pemukiman orang-orang Islam di pantai Barat Laut Sumatra, yaitu di Barus, daerah penghasil kapur barus. Selain itu, dari tulisan-tulisan orang-orang Arab, ditemukan pula cerita-cerita tentang kepulauan nusantara yang merupakan indicator sudah terjalinnya hubungan antara orang Arab dengan penduduk Nusantara.


Penyebaran Islam secara pesat di kepulauan Nusantara diperkirakan baru terjadi pada abad ke-13 dan menjadi kekuatan kebudayaan/agama yang utama pada abad ke-16 M. Setelah abad ke-13 M, aktivitas penyebaran agama Islam menjadi misi kerajaan IslamNusantara yang sudah memeluk Islam. Menurut perjalanan Ibnu Batutah, seorang pengembara Arab dalam perjalanan pulang dari Cina pada tahun 1347 M, ia singgah di Sumatra.


Sedangkan berkaitan dengan dari manakah Islammasuk ke Indonesia, manurut Azyumardi Azra ada tiga teori tentang asal Islam di Asia Tenggara:


.
Islam datang langsung dari Arab, tepatnya dari Hadramaut
.
Islam datang melalui India
.
Islam datang dari Benggali (Banglades)

Islam di Indonesia banyak berkompromi dengan budaya lokal. Sufisme dapat dikatakan mewakili segi intelektual agama Islam dimasa terjadinya kemunduran peradaban Islam dibidang politik dan militer karena serangan pihak barat. Kelompok sufi berjasa menjaga eksistensi ketempat tempat lain seperti ke Indonesia tanpa penaklukan militer seperti yang terjadi dikawasan lain dimasa jaya pasukan militer Islam.



2. Proses Penyebaran Islam Di Indonesia


Keberhasilan diterimanya ajaran Islam dalam kehidupan sosial penduduk Indonesia dan akhirnya dapat membentuk tradisi tersendiri yag menggabungkan tradisi Islam dan lokal dapat dilihat dari 2 sudut :

a.Sifat Islam yang universal dan mengajarkan persamaan dan kebebasan, serta sifat yang mampu mengakomodasi kepercayaan lama.


b.Terdapat hubungan yang baik di antara para penyebar agama Islam dengan penduduk setempat, karena para penyebar agama tersebut menerangan bahwa Islam sebagai ajaran yang universal mewajibkan para penganutnya ikut menyebarkan ajaran ini dengan cara-cara damai kepada orang lain.


A.H. Jones dalam bukunya “Islam di Dunia Melayu” menulis Islam di Indonesia berpangkal pada kota-kota pelabuhan seperti Samudra Pasai, Malaka, dan kota-kota pelabuhan lain di pesisir Utara Jawa seperti Demak kecuali untuk kerajaan Minangkabau di Sumatera Tengah di kota-kota pelabuhan tersebut,Islam merupakan fenomena istana. Istana menjadi sumber pengembangan Islam sehingga melahirkan banyak intelektual Islam yang dekat dengan para pengusaha istana, seperti Hamzah Fansuri, Syamsudin, Nurudin Ar-Raniri, dan Abdul Rauf Al-Sankili. Para intelektual ini memiliki keilmuan yang luas sehingga terkenal diluar negeri.


Proses penyebaran Islam terjadi lewat beberapa sarana:

a.Sarana perdagangan terjadi melalui kontak para pedagang dengan para pribumi. Pemukiman muslim yang mereka dirikan di pesisir pantai cepat berkembang karena tingkat ekonomi mereka rata- rata bertambah baik dengan ikut sertanya golongan bangsawan dengan golongan bangsawan dalam perdagangan tersebut.

b.Sarana perkawinan ketika jumlah umat Islamsemaki banyak, sementara penghasilan mereka relatif tinggi, banyak diantara putri pribumi dari keluarga bangsawan maupun rakyat biasa merasa tertarik dan ingin menikah dengan mereka. Sebelum menikah, para wanita ini masuk Islamterlebih dahulu. Dalam perkembangannya, para wanita-wanita dari keturunan keluarga muslim pun menikah dengan kaum pribumi.

c.Sarana tasawuf mengajarkan ajaran-ajaran Islamdengan melakukan “adaptasi” dengan kepercayaan yang sudah dikenal luas. Dengan demikian, Islam mudah dimengerti dan dipahami.

d.Sarana pendidikan berdirinya lembaga-lembaga pendidikan mempercepat proses penyebaranIslam. Di sinilah calon-calon ulama didik. Setelah menyelesaikan pelajarannya, mereka kembali ke daerahnya untuk mendirikan lembaga-lembaga pendidikan seperti pesantren, merantau untuk menyebarkan Islam, atau menjadi penceramah.

e.Sarana kesenian penyebaran ajaran Islam juga dilakukan lewat atraksi budaya dan kesenian yang menarik minat penduduk yang sebelumnya memeluk agama hindu seperti pertunjukkan wayang di jawa. contohnya: sunan kalijaga, adalah seorang ahli agama yang dikenal sangat pandai memainkan wayang dimana ia mementaskan cerita-cerita mahabrata dan ramayana dengan memasukkan dan menyelipkan pesan-pesan Islam, sehingga pada akhirnya banyak penduduk yang masuk Islam karena tersentuh pendekatan dan ajaran Islam yang disampaikan oleh sunan kalijaga.

f.Sarana politik lewat lembaga kerajaan Islammeluas ke tengah penduduk seperti di maluku dan sulawesi selatan. Setelah raja dan kaum bangsawan memeluk agama Islam, masyarakat kemudian mengikuti jejaknya. Untuk mengukuhkan kekuasaannya, kerajaan-kerajaanIslam yang baru berdiri memperluas wilayahnya dengan menaklukkan daerah-daerah lain. Pada umumnya, kaum bangsawan maupun penduduk daerah-daerah yang ditaklukkan tersebut kemudia masuk Islam.



C. Organisasi Sosial Keagamaan dan Organisasi Pelajar Pemuda Islam


1.Organisasi Sosial Keagamaan


Keberadaan orgaisasi sosial kemasyarakatanIslam sangat strategis di Indonesia. Ormas bertugas untuk melakukan pengembangan rakyat bawah (grass root) sebagai strategi perjuangan umat sehingga Islamakan lebih mudah tersebar ke segala aspek kehidupan umat agar Islam dapat tampil dengan tawaran-tawaran kultural yang produktif, konstruktif serta mampu menyatakan diri sebagai pembawa kebaikan untuk semua umat manusia. pengembangan umat yang dilakukan ormas lewat berbagai aktifitas sepertipedidikan, dakwah keagamaan secara kontekstual,kesehatan,amal usaha,dan seterusnya.


a.Nahdatul Ulama


Keterbelakangan baik secara mental maupun ekonomi yang dialami bangsa Indonesia akibat penjajahan maupun akibat kungkungan tradisi,telah menggugah kesadaran kaum terpelajar untuk memperjuangkan martabat bangsa ini melalui jalan pendidikan dan organisasi. Gerakan yang muncul 1908 tersebut dikenal dengan “Kebangkitan Nasional”. semangat kebangkitan memang terus menyebar ke mana-mana setelah rakyat pribumi sadar terhadap penderitaan dan ketertinggalannya dengan bangsa lain. Sebagai jawabannya,muncullah berbagai organisasi pendidikan dan pembebasan.


Untuk lebih sistematis memperjuangkan aspirasi dalam membela keberagaman dan untuk mengantisipasi perkembangan zaman, maka setelah berkoordinasi dengan para kiyai, akhirnya muncul kesepakatan untuk membentuk organisasi yang bernama Nahdhatul Ulama (Kebangkitan Ulama) pada 16 Rajab 1344 H (13 Januari 1926). Organisasi ini dipimpin oleh KH. Hasyim Asy’ari sebagai Rais ‘Amm.

Aktifitas NU :

1.Di bidang Agama melaksanakan dakwahIslamiyah dan meningkatkan rasa persaudaraan yang berpijak pada semangat persatuan dalam perbedaan. 

2.Di bidang pendidikan menyelenggarakan pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilaiIslam,untuk membentuk muslim yang bertakwa,berbudi luhur,berpengetahuan luas.

3.Di bidang sosial-budaya,mengusahakan kesejahteraan rakyat serta kebudayaan yang sesuai dengan nilai ke-Islaman dan kemanusiaan.

4.Di bidang ekonomi, mengusahakan pemerataan kesempatan untuk menikmati hasil pembangunan,dengan mengutaakan berkembagnya ekonomi rakyat.

5.Mengembangkan usaha lain yang bermanfaat bagi masyarakat luas.



b. Muhammadiyah


Muhammadiyah adalah organisasi sosial-keagamaan yang ruang lingkupnya sangat luas, menyetuh seluruh aspek kehidupa masyarakat. Pada awalnya tujuan utama Muhammadiyah merupakan gerakan pebaharuan Islam di Indonesia, kemudian berkembang tidak hanya memberantas penyelewengan ajaran agama Islam, tetapi juga meningkatan kualitas hidup umat.


Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H/18 November 1912 oleh seorang yang bernama Muhammad Darwis, kemudian dikenal dengan K.H. Ahmad Dahlan. Gerakan Muhammadiyah mempunyai cirri semangat membangun tata sosial dan pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik. Sebagai dampak positif dari organisasi ini, telah banyak didirikan rumah sakit dan tempat pendidikan di seluruh Indonesia.


Sebagai organisasi modern, Muhammadiyah juga melakukan pembaruan pendidikan dengan mengadopsi pendidikan Barat dengan tetap mempertahankan nilai Islam dengan mendirikan lembaga pendidikan modern. Dengan model pendidikan seperti itu, Muhammad secara langsung membangkitkan kesadaran nasionalisme bangsa Indonesia, meyebarkan ide pembaharuan secara luas, serta mempromosikan penggunaan ilmu praktis dari pengetahuan modern.



2. Organisasi-Organisasi Pelajar Dan PemudaIslam


Organisasi pelajar dan pemuda Islam melakukan kegiatan yang sifatnya menyangkut peningkatan akademis, wawasan keagamaan, kenegaraan diantara organisasi-organisasi tersebut antara lain:


.
Pelajar Islam Indonesia (PII)
.
Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PIM)
.
Ikatan Pelajar Nadhtul Ulama (IPNU)
.
Himpunan Mahasiswa Islam (HIM)
.
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
.
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
.
Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor)
.
Pemuda Muhammdiyah
.
Nasiyatul Aisyah (NA)


DPeran Umat Islam Indonesia


Para pemimpin dan Cendekiawan Islam makin menyadari bahwa Islam adalah rujukan yang paling layak, sebgi sumber yang tak pernah kering untuk mengembangkan kehidupan umat mnusia secara lebih damai, adil, selaras, dan berkemakmuran. Maka tak terlampau berlebihan kalau dikatakan bahwa kaum Muslimin sekarang memasuki tahap revolusi yang ketiga yakni mental dan intelektual.

Dalam suasana demikian pada masyarakat muslim yang terbesar di dunia adalah suatu keniscayaan bahwa semangat pembangunan masyarakat madani tumbuh di tengah-tengah khalayak muslim indonesia. Umat Islam tak selayaknya acuh tak acuh terhadap urusan pembangunan masyarakat madani ini. mengingat keragaman keadaan umat,maka muslim indonesia yang berkepedulian sepatutny menangani dua tugas sekaligus.


Pertama, mengentaskan dan memberdayakan para dhuafa dan meningkatkan taraf hidup serta intelektualitas mereka sehingga menjadi umat yang mumpuni.

Kedua, membbangun masyarakat madani itu sendiri. Tak dapat yang satu menunggu yang lain. keduanya dilakukan bersamaan. itu akan merupakan sumbangan monumental umat Islam bagi bangsa ini,tak Cuma buat kaum sendiri.


        Kedua tugas itu jelas tak mudah dan cepat walau khalifah Umar bin Abdul Aziz dengan penuh pengorbanan sudah memberi contoh bagaimana menyejahterakan umat hanya dalam jangka dua tahun. Nabi Muhammad pun memerlukan waktu satu dasawarsa lebih dari peletakan batu permata hingga teerbangnya masyarakat madani di madinah. Terlebih di masa sekarang mengingat hambatannya sudah mendunia akibat globalisasi yang melanda dengan derasnya. Menghadapi semua hambatan tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi,Nabi Muhammad menyebut tantangan yang harus dihadapi,Nabi Muhammad menyebut tantangan seperti itu selayak mereka yang baru pulang berperang dari jihad kecil untuk memasuki jihad besar melawan hawa nafsu.


        Umat Islam harus bersatu sebagai langkah awal umat Islam harus menyelesaikan berbagai konflik sektarian yang memecah-belah. Pada saat yang sama,umat harus menolak peenindasan dan eksploitasi sesama,korupsi dan kerakusan serta rasionalisme sempit dan mementingkan golongan sendiri.

Muslim yang benar adalah mereka yang menegakkan keadilan,melawan tirani,mengupayakan kebebasan dari ketertindasan,terhormat dan jujur,yang bersifat terbuka dalam kata dan perbuatan.

Muslim yang benar adalah mereka yang juga melindungi kemanusiaan,menghargai kehormatan wanita dan kesejahteraan anak-anak,memelihara integritas keluarga,membantu orang-orang yang kelaparan,dan hidup harmonis bersama lingkungan.


        Orang-orang Muslim yang modern adalah mereka yang bisa mengharmonisasi ajaran Islam yang bersumber dari wahyu dan tradisi Nabi di satu tangan,sementara tangan yang lain menggenggam ilmu pengetahuan sebagaimana yang diucapkan cendekiawan muslim,Muhammad Abduh (1849-1905).

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menunjukan betapa Islam tidaklah bertentangan dengan kemajuan,modernitas,maupun praktik demokrasi. Pendekatan komperhensif untuk pembangunan manusia,masyarakat,dan negara berbasis ajaran dan peradaban Islam.

 

1.Konsistensi pada keimanan Allah.

2.Mewujudkan pemerintahan yang adil dan bisa dipercaya.
3.Menumbuhkan tradisi berdemokrasi kepada rakyat.
4.Mencintai ilmu pengetahuan dengan penuh semangat dan menguasainya.
5.Melaksanakan pembangunan ekonomi yang berimbang dan menyeluruh.
6.Meningkatkan kualitas hidup rakyat yang baik.
7.Memberikan perlindungan terhadap hak-hak minoritas dan kaum perempuan.
8.Mengintegrasikan nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya.
9.Menyelamatkan sumberdaya alam dan lingkungan.
10.Berusaha keras memaksimalkan kemampuan.



  

EKesimpulan


           Jadi, agama Islam itu sudah ada sejak turun-temurun. Umat Islam sebagai komponen mayoritas bangsa mempunyai peran dan tanggung jawab yang besar -bagi tercapainya cita-cita nasional masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945.


Sekarang, Indonesia merupakan negara yangmayoritas masyarakatnya menganut agama Islam yang awal masuknya melalui berbagai sarana, seperti: pendidikan, perdagangan, perkawinan, budaya, dan lain-lain. Patut disyukuri bahwa perkembangan yang ada dewasa ini menujukkan bangkitnya kesadaran umat Islam Indonesia untuk kembali memainkan misi kekhalifahannya dalam mengisi dan memantapkan arah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan kata lain, sebagai salah satu pendukung  dan sumber utama pembinaan nilai-nilai keindonesiaan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1

 

Komentar

  1. menurut saudara bagaimana mengembangkan dan menyebarkan islam secara arif dan damai dengan menggunakan pendekatan budaya lokal?

    BalasHapus

Posting Komentar